BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa mengungkapkan, dirinya tidak meminta uang sebesar Rp 1 miliar sebagai pemulus proses pengajuan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Bekasi.
Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa hadir sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap proyek Meikarta di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Senin (28/1/2019).
Perlu diketahui, pada sidang sebelumnya saksi atas nama Neneng Rahmi Nurlaila dan Henry Lincoln menyebutkan bahwa Iwa Karniwa meminta uang Rp 1 miliar saat bertemu di Rest Area Km 72 Tol Cipularang.
Dalam persidangan Jaksa KPK I Wayan menanyakan kepada Iwa Karniwa perihal pertemuan dengan Sekdis PUPR Bekasi Henry Lincoln.
Iwa Karniwa menjelaskan, bahwa pertemuan di Rest Area km 72 dilalukan saat dirinya beristirahat usai melakukan rapat dinas di Jakarta.
“Jadi saya bertemu Kabid Penataan Ruang, Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi dan Sekdis PUPR, melalui Waras Wasisto (anggota DPRD Jabar) Pas ketemu lalu Neneng Rahmi meminta agar dibantu proses rapenda RDTR, lalu saya bilang ini urusan dinas, di kantor saja membahasnya,” jelasnya.
Selanjutnya, jaksa menanyakan perihal permintaan biaya banner.
“Setelah pertemuan di rest area, lalu ada pertemuan lagi diruang saya di gedung sate. Lalu setelah pertemuan, pa Waras menyatakan bahwa jika ini berhasil (proses pengajuan Perda RDTR) akan ada bantuan banner,” jelas Iwa.
Iwa menambahkan, bahwa bantuan banner ini tidak diketahuinya. Sebab, dirinya tidak menyuruh bahkan tidak memberikan design banner yang harus dibuat.
Iwa mengatakan, saat pertemuan bersama Neneng, dirinya menjelaskan perihal kewenangannya dalam proses pengajuan Perda RDTR Kabupaten Bekasi.
“Saat ini (2017) saya sudah tidak menjabat lagi sebagai ketua Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD). Jadi kalau minta saya bantu, saya tidak bisa,” kata Iwa.
Selain itu, hakim anggota Lindawati menanyakan kembali kepada Iwa, apakah benar adanya permintaan uang Rp 1 miliar.
Iwa pun kembali menjawab dengan tegas, dirinya tidak pernah menerima uang tersebut dari siapapun.
“Saya tidak pernah meminta uang Rp 1 miliar,” sanggahnya.
(Achmad Nugraha/DAR)
