Dedi mengimbau kepada masyarakat, khususnya pendukung pasangan Capres Cawapres Nomor urut 01 agar tidak memperdulikan isi dalam tabloid Indonesia Barokah.
“Masyarakat Indonesia itu sudah berakal sehat. Tabloid Indonesia Barokah itu hanya bagian dari kegaduhan yang kita tidak perlu tanggapi serius,” kata Dedi Jumat (25/1/2019).
Meski belum tahu isi tabloid tersebut, Dedi mengatakan bahwa opini yang dibangun di dalam tabloid tersebut tidak akan bisa memengaruhi pendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 maupun pendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02.
“Hari ini opini sudah tidak berpengaruh lagi. Paslon nomor satu sudah nggak mau dengar opini yang dibangun paslon nomor dua, berita apapun yang dibuat paslon nomor dua, nomor satu tidak akan percaya. Kita meyakini masyarakat sudah punya ketahanan budaya, ketahanan pilihan, dan saya yakin pemilih Pak Jokowi sudah memiliki ketahanan, ” tegas dia.
Dia pun tidak khawatir jika nantinya pasangan Capres Cawapres yang didukungnya terkena imbas buruk dan terdegradasi oleh keberadaan tabloid yang diduga menyebarkan hoaks itu.
“Bukan masalah khawatir, tapi saya tidak suka siapapun melakukan tindakan tindakan yang menodai demokrasi yang kita junjung,” kata dia.
Selain itu, Dedi mendukung langkah aparat penegak hukum, khususnya Bawaslu yang saat ini tengah mengusut dugaan penyebaran hoaks dalam tabloid Indonesia Barokah.
“Terhadap seluruh aparat negara baik aparat penyelenggara pemilu maupun aparat penyelenggara negara, dari kelompok mana pun, apabila ada berbagai berita kemudian media yang didalamnya menjelekkan, menghujat, memfitnah siapapun, baik pasangan 01 atau 02, saya bersepakat untuk berani ambil tindakan hukum,” tutur dia.
(AS/LIN)