BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung Oded M Danial mengingatkan seluruh jajaran di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bandung agar tetap memegang prinsip perusahaan milik pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik. Kendati begitu, BUMD juga harus mencari laba sebesar-besarnya untuk pemasukan daerah.
“Karena perusahaan daerah foundernya adalah Pemerintah Daerah (Pemda) yang memiliki tupoksi pelayanan publik. Oleh karenanya BUMD harus punya dimensi memberikan pelayanan publik yang prima,” tegas Oded saat acara Ekspose Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) BUMD di lingkungan Pemkot Bandung di Crowne Plaza Hotel, Jalan Lembong, Sabtu (12/1/2019).
Oded mengatakan bahwa pendapatan BUMD harus besar. Hal itu penting untuk pemasukan kas daerah agar bisa digunakan dalam pembangunan yang akhirnya bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Dia menyebut, banyak tantangan yang harus dihadapi setiap BUMD. Oded mencontohkan PD Kebersihan yang harus berhadapan dengan kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Sarimukti yang segera berakhir masanya. Kemudian jumlah kendaraan pengangkut yang terbatas, belum lagi PD Kebersihan bertanggungjawab memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah.
“PD. Kebersihan ini menurut saya betul-betul telah berusaha memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” kata Oded.
Namun Oded meyakini bahwa BUMD di Kota Bandung bisa mengatasi persoalan tersebut dengan baik. Pasalnya, BUMD mulai bebenah, mulai dari tatanan sumber daya manusia, tata kelola administrasi, hingga sistem manajerial.
Hal itu dilakukan PD. BPR Kota Bandung, setelah bertahun-tahun dipandang sebelah mata oleh masyarakat, kini perusahaan perbankan itu bisa menunjukkan profesionalitasnya dan mampu meraih kepercayaan warga Kota Bandung.
Saat ini, PD. BPR Kota Bandung telah memiliki suasana kantor pelayanan yang baru. Tata kelola perusahaan yang baik juga telah membuat perusahaan ini meraih laba Rp300 juta dalam 6 bulan dan menghapus kerugian tahun 2017 sebesar Rp3,6 milyar.
Non Performing Loan (NPL) BPR Kota Bandung juga telah turun drastis dari 9 persen menjadi 6,4 persen. Perusahaan yang dipimpin oleh Mochamad Didi Sunardi ini pun melakukan serangkaian cara untuk membuat bank daerah ini tetap sehat.
Begitupun dengan PDAM Tirtawening yang menunjukkan performa prima. Hal itu dibuktikan dengan adanya pembukuan laba dan peningkatan jumlah pelanggan yang cukup signifikan, yaitu 25 ribu pelanggan baru dalam satu tahun. Perusahaan yang kini tengah membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gedebage itu juga mendapat apresiasi yang baik.
“Hari ini kita mendapatkan gambaran tentang kondisi BUMD Kota Bandung, mana yang sehat, dan mana yang kurang sehat. Tapi tentu perlu pendalaman, dan ini akan segera dilakukan,” jelas dia.
(Yusuf Mugni/LIN)