Kamis 12 Desember 2024

Wali Kota Bandung Targetkan RSKIA Beroperasi Juli 2019

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung Oded M Danial berharap pembangun Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung bisa rampung Februari mendatang dan bisa beroperasi bulan Juli 2019.

“Saya ingin tahap dua ini selesai 14 Februari. Untuk tahap berikutnya mungkin kita lelang kembali,” kata Oded usai meninjau pembangunan RSKIA di Jalan KH. Wahid Hasim (Kopo), Kota Bandung, Rabu (9/01/2019).

Oded berharap, RSKIA nanti bisa menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

“Tentu sebagai pemerintah mempunyai tugas untuk melayani publik secara maksimal dan membantu masyarakat lebih baik,” jelas Oded.

Sementara itu, Direktur RSKIA Kota Bandung Taat Tagore mengungkapkan, sampai saat ini pembangunan RSKIA tahap II sudah mencapai 98 persen.

Pembangunan tahap II meliputi arsitektur, konstruksi, instalasi kelistrikan dan mekanikal. Kemudian jaringan instalasi gas medis, hingga pemasangan pendingin udara khusus antibakteri. Sedangkan untuk tahap III akan menyelesaikan beberapa bagian.

“Sampai hari ini sudah 98 persen tahap dua. Masih ada pembiayaan di tahap tiga, seperti lantai, finishing depan, membran dan taman,” ungkap Taat.

Untuk tahap III, kata dia, akan dilaksanakan pada pertengahan Februari atau Maret.

“Kita terus berjalan, sehingga Juni sudah bisa selesai tinggal uji coba dalam hal IT. Target Juli harus beroperasi,” kata dia.

Untuk fasilitas,  kata dia, yang paling spesial dan merogoh anggaran cukup banyak, yakni membangun ruangan operasi atau OK (Operatie Kamer).

“Ruang yang canggih (OK). Salah satu andalan karena tata udaranya kita pilih yang steril dan berkelas. Itu cukup mahal karena menguras 20 persen dari total anggaran,” jelas Taat.

Untuk diketahui, RSKIA akan memiliki sekitar 500 kamar. Sebanyak 25 kamar Poli, disiapkan tempat tidur sebanyak 68 untuk kelas (1), 136 untuk kelas (2), 144 bagi kelas (3), serta President Suite, Junior Suite, VVIP, VIP sebanyak 30 tempat tidur. Namun menurut Taat, pada tahap awal jumlah yang dapat diisi sekitar 150-200 kamar.

Sedangkan dari sisi sumber daya manusia (SDM), Taat mengaku secara bertahap akan membuka rekrutmen.

“Proses rekrutmen SDM mulai dari dokter spesialis, bidan dan perawat, itu akan kita kaji terlebih dahulu,” kata dia.

RSKIA Kopo pun akan melengkapi kebutuhan layanan kesehatan warga Kota Bandung yang lebih unggul.

Terlebih rumah sakit ini akan dilengkapi sarana perawatan intensif dengan 44 tempat tidur untuk ICU, HCU, NICU, PICU, 35 tempat tidur untuk IGD, 30 tempat tidur kamar bersalin, serta 45 tempat tidur Perinatologi.

RSKIA Kopo memiliki luas bangunan keseluruhan sekitar 47 meter persegi dengan 13 lantai dan 2 basement.

(Yusuf Mugni/LIN)

Berita Terbaru

spot_img