TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Sedikitnya 2.800 mahasiswa baru Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya dari berbagai daerah mengikuti pembukaan Pendidikan Bela Negara (PBN) ke-33 Tahun Akademik 2018/2019, Senin (7/1/2019).
Pembukaan PBN diawali dengan upacara di halaman kampus Unsil, Jalan Siliwangi, Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI, Ismunandar serta dihadiri Rektor Unsil, Rudi Priyadi dan para Purek serta para dosen.
Rektor Unsil, Rudi Priyadi mengatakan, PBN merupakan bagian penting bagi setiap warga negara. Termasuk mahasiswa wajib mengikutinya untuk menumbuhkembangkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
” PBN mampu membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri seluruh mahasiswa. Hal ini sesuai dengan amanat sesepuh Siliwangi untuk menumbuhkan nilai-nilai kejuangan serta visi Unsil menjadi Perguruan Tinggi (PT) yang tangguh guna melahirkan lulusan yang unggul dan berjiwa wirausaha,” ungkapnya.
Tumbuhnya semangat bela negara dalam setiap pribadi mahasiswa akan menumbuhkan pula jiwa nasionalis dan rasa percaya diri.
” Dalam PBN diajarkan semangat persatuan, kesatuan dan kebersamaan. Ini menjadi kekuatan yang hakiki bagi mahasiswa sebagai generasi penerus dalam menjawab tantangan dunia saat ini dan mendatang,” sambung Rudi.
Rudi menambahkan, mahasiswa merupakan pewaris kepemimpinan dan kemajuan bangsa dan tidak hanya berpikir kompetensi intelektual (kognitif). Namun mampu memecahkan berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapi bangsa saat ini dan yang akan datang.
” Kita harus melangkah, kerja bersama serta kerja keras, bangun kepercayaan dan optimisme serta berpikir positif. Jadilah agen pendorong perubahan, problem solver sehingga menjadi manusia bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” tuturnya.
Dia optimistis, pendidikan bela negara jika sudah dipahami seluruh rakyat akan mencegah praktek-praktek korupsi, kolosi dan nepotisme (KKN). Bagi para mahasiswa, mampu menangkal dan menghindarkan diri dari berbagai paham-paham yang menyimpang seperti radikalisme, terorisme serta pergaulan bebas dan narkoba.
” Sebagai mahasiswa, mengikuti mata kuliah dan dengan belajar yang rajin dan tekun, ini juga merupakan bentuk jiwa dan semangat bela negara,” pungkasnya.
(Seda/Bam’s)