Sabtu 14 Desember 2024

Mantap! Tiga Siswa SMKN 1 Kota Cimahi Ciptakan Aplikasi Vending Machine dan e-Money

CIMAHI, FOKUSJabar.id: Tiga siswa SMKN 1 Kota Cimahi ciptakan aplikasi Vending Machine dan e-Money. Siswa tersebut bernama Muhammad Rowdoh (18), Ahmad Herdiansyah (18) dan Rina Hikmawati (19).

Bukan hanya untuk menumbuhkan pemahaman literasi keuangan, dari aplikasi itu mereka juga mendapatkan juara II Smart Hackathon 2018 ‘Financial Literacy Millennials’ tingkat nasional Desember 2018 lalu.

Siswa Kelas XIII Jurusan Teknik Elektronika Industri SMKN 1 Cimahi, M Rowdoh menuturkan, sebelum menciptakan aplikasi mesin penjual otomatis. Dia bersama rekannya, Ahmad Herdiansyah, siswa jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) mencoba merintis ‘Smart Home’ atau alat pengontrol rumah. Alat itu diikutikan dalam lomba di Tangerang, Banten, Oktober 2018.

Namun, kegagalan itu tak lantas membuatnya patah semangat. dia dan Ahmad pun terus mencoba berbagai inovasi baru. Kali ini, ada siswa cantik bernama Rina Hikmawati, jurusan Teknik Elektronika Industri yang bergabung.

Kemudian, mereka pun memutuskan mengikuti lomba Smart Hackathon yang diselengarakan Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI. Ide saat itu yang terbesit ialah membuat aplikasi Vending Machine dan e-Money yang mereka ciptakan. Sempat bingung, akhirnya aplikasipun berhasil diciptakan dalam waktu 24 jam.

Sebelum menjadi juara II, alat yang mereka rintis itu terlebih dulu masuk 40 besar, dari sekitar 300 peserta yang terdaftar saat itu. “Lombanya bikin aplikasi alat atau apa Idenya itu awalnya bingung, tapi Rina ngusulin proyeknya vending mesin,” tuturnya.

Cara kerja Vending Machine dan e-Money dijelaskan Rina Hikmawati. Secara umun, kata dia, vending mesin ini sama hal nya seperti mesin penjual otomatis lainnya. Dimana dari dalam mesin itu bisa mengeluarkan berbagai barang.

Namun perbedaannya, alat yang mereka ciptakan tak harus menggunakan koin seperti kebanyakan. Tapi menggunakan e-Money. Dengan e-Money itu, pengguna tinggal scan barcode. Catatan, harus memiliki saldo.

“Ini masih sederhana, isinya juga baru produk yang sachet. Tapi nanti bakal dikembangkan lagi,” jelas Rina, yang saat ini duduk di Kelas XIII.

Ahmad Herdiansyah menuturkan, semua biaya yang dikeluarkan untuk membuat vending mesin ini dikeluarkan dari uang saku mereka. Jika dinominalkan, jumlahnya Rp 4 juta. Tapi, kata Ahmad, ia dan dua rekannya tak mengeluarkan uang sebesar itu, tapi memanfaatkan alat yang ada.

“Ini masih protitipe, lebih murah. Mudah didapat di toko elektro,” pungkasnya.

(Achmad Nugraha/Bam’s)

Berita Terbaru

spot_img