BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pos Pengamatan Gunung api Anak Krakatau menginformasikan bahwa Anak Krakatau dua kali mengalami erupsi pada Kamis, (3/1/2018). Tepatnya pada pukul 10.17 WIB dan pukul 12.03 WIB.
“Tinggi kolom abu teramati ± 1.600 m di atas puncak (± 1.710 m di atas permukaan laut),” demikian keterangan dari pos pengamatan Gunung Api Anak Krakatau.
Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status level III (siaga). Sejumlah rekomendasi dikeluarkan terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau.
“Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah,” demikian bunyi keterangan itu.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana menyatakan, Debu vulkanik hasil erupsi Gunung Anak Krakatau kini mengarah ke pulau Jawa akibat terdorong angin.
Hal tesebut diketahui dari citra satelit cuaca himawari per Kamis (3/1/2019) pukul 15.00 WIB.
“Anak Gunung Krakatau itu sebaran debu vulkaniknya mengarah ke timur laut, ke Pulau Jawa, dengan ketinggian 7-9 meter,” kata Taufan kutip Kompas.com, Kamis sore.
Namun, Taufan belum bisa menyebut jarak jangkauan maksimal dari sebaran debu vulkanik tersebut. Ia juga belum bisa memastikan apakah debu vulkanik akan mencapai Jakarta atau tidak. “Saya belum bisa memastikan, saya harus tanya dulu ini kalau yang sampai ke Jakarta. Tetapi, yang pasti ke arah timur laut,” ujarnya.
Sebaran debu vulkanik, kata Taufan, diprediksi tidak akan begitu mempengaruhi aktivitas warga. Namun, ia meminta warga agar tetap berhati-hati.
(Vetra)