Kamis 12 Desember 2024

BMKG Peringatkan Adanya Retakan Baru Anak Krakatau yang Berpotensi Timbulkan Tsunami Susulan

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Masyarakat diimbau untuk waspada terkait adanya potenis tsunami susulan setelah ditemukannya retakan baru di Gunung Anak Krakatau.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya menemukan adanya retakan baru dalam satu garis lurus di satu sisi badan Gunung Anak Krakatau yang diduga akibat getaran tinggi saat rentetan erupsi terjadi.

Adanya retakan tersebut, kata dia, dikhawatirkan kembali menyebabkan longsor yang dapat berdampak tsunami. “Yang kami khawatirkan di bawah laut curam, di atas landai. Jika retakan tersambung, lalu ada getaran, ini bisa terdorong, dan bisa roboh (longsor),” ujar dia, kutip tribunnews, Kamis (3/1/2019).

Bagian badan gunung yang diduga akan longsor karena retakan tersebut, bervolume 67 juta kubik dengan panjang sekitar 1 kilometer. Volume tersebut lebih kecil dari longsoran yang menyebabkan tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, yakni sekitar 90 juta kibik.

“Jika ada potensi tsunami, tentu harapannya tidak seperti yang kemarin, namun kami meminta masyarakat untuk waspada saat berada di zona 500 meter di sekitar pantai,” kata dia.

Ditemukan Pendangkalan Dasar Laut dan Kawah Baru

Sementara itu, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) menemukan pendangkalan dasar laut dan adanya perubahan bentuk morfologi Gunung Anak Krakatau.

Hal itu ditemukan setelah KRI Rigel-933 melakukan survei hidro-oseanografi dan investigasi di area longsoran Gunung Anak Krakatau, pascaerupsi dan longsoran yang menyebabkan tsunami di perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018).

Selain itu, dengan pengamatan visual radar dan analisis dari citra ditemukan perubahan morfologi bentuk Anak Gunung Krakatau pada sisi sebelah barat seluas 401.000 meter persegi atau lebih kurang sepertiga bagian lereng sudah hilang dan menjadi cekungan kawah menyerupai teluk.

(Vetra)

Berita Terbaru

spot_img