SUKABUMI, FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan master plan ketangguhan hidup dengan bencana yang akan mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan.
Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) saat meninjau lokasi bencana longsor di Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag, Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Rabu (2/1/2019).
“Bahkan di Karawang, kurikulum tanggap terhadap bencana sudah mulai masuk di sekolah. Jadi sudah kami lakukan secara formal,” kata Emil.
Dia mengatakan bahwa 60 persen kebencanaan hidrologis terjadi di Jabar. Dengan kata lain, karakter alam Jabar menuntut untuk melakukan mitigasi bencana untuk mengurangi risiko.
“Ada atau tidak manusia, karakter alamnya memang begitu,” jelas dia.
Emil pun menginstruksikan seluruh kepala daerah di Jabar untuk mewaspadai potensi kebencanaan di daerahnya. Terlebih secara geografis wilayah tengah ke selatan Jabar mempunyai potensi kebencanaan berupa longsor dan wilayah tengah ke utara mempunyai potensi kebencanaan banjir.
“Secara geologis (Jawa Barat) tengah ke selatan itu miringnya curam. Dari tengah ke utara relatif rata,” kata dia.
Untuk diketahui, akibat longsor yang menimbun 30 rumah dengan 32 kepala keluarga (103 jiwa) di Kampung Cigarehong Senin (31/12/2018) lalu, hingga pukul 11.00 WIB tadi, jumlah korba meninggal yang terevakuasi sebanyak 13 orang, korban hilang sebanyak 21 orang dan yang telah teridentifikasi delapan orang.
“Kami tidak akan berhenti berupaya sebelum yang hilang terus ditemukan,” tegas Emil.
(LIN)
