Sabtu 11 Januari 2025

Gunakan Teknologi MBT, TPPAS Nambo Pelopor Pengolahaan Sampah Modern

BOGOR, FOKUSJabar.id: Sampah perkotaan di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan akan diolah di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional LUNA (Lulut-Nambo), Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. TPPAS ini menggunakan teknologi mutakhir, selain untuk mengolah sampah menjadi sumber daya, teknologi tersebut pun diklaim bisa memperpanjang umur TPPAS.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengatakan bahwa proyek dengan kapasitas mengolah sampah 1.650 ton atau maksimal 1.800 ton per hari itu menggunakan teknologi Mechanical Biological Treatment (MBT).

Emil pun mengungkapkan bahwa Pemprov Jabar telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Jabar Bersih Lestari (JBL) untuk penyediaan infrastruktur TPPAS Regional Nambo pada 21 Julni 2017 dengan nilai investasi sebesar USD 46 juta. Berdasarkan perjanjian kerjasama, pelaksanaan pembangunan membutuhkan waktu paling lambat 18 bulan. PT JBL pun menargetkan pembangunan selesai dan beroperasi Juli 2020.

“Proyek kerjasama antara Pemprov Jabar dengan PT JBL menjadi proyek pertama dan akan menjadi pelopor pengolahaan sampah secara modern dalam skala besar di Indonesia,” kata Emil, Jumat (21/12/2018).

Pada prosesnya nanti, T JBL akan menerima sampah yang dikirimkan empat kabupaten/kota ke TPPAS Regional Lulut-Nambo untuk kemudian diolah menjadi bahan bakar turunan batu bara atau Refuse Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara untuk pabrik semen.Pengolahan sampah di TPPAS Regional Luna ini akan memberikan keuntungan bagi semua pihak.

“Bagi Pemprov Jabar, terselenggaranya pengolahan dan pemrosesan akhir sampah di TPPAS Regional Nambo akan menjamin tersedianya pelayanan pengelolaan sampah bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan dapat terselenggara dengan baik. Mudah- mudahan ini jadi contoh sempurna bagi problem sampah di Indonesia,” kata dia.

Selain itu, akan ada pula penghematan dalam biaya investasi landfill, terlebih sampah yang masuk ke TPPAS Regional Nambo akan diolah terlebih dahulu, sehingga akan memperpanjang umur TPPAS. Tidak hanya itu, implementasi dari Undang-undang no 18 tentang pengelolaan sampah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, lingkungan hidup dan menjadikan sampah sebagai sumber daya pun akan tercapai.

Kemudian PT JBL pun akan mendapatkan keuntungan berupa pembayaran atas jasa pengolahan sampah dari Pemprov Jabar, begitupun pendapatan pabrik semen atas penjualan RDF dengan harga yang saling menguntungkan dengan mempertimbangkan kelayakan.
Pabrik semen pun yang berkerjasama pun akan memperoleh bahan bakar alternatif yang sesuai dengan tujuan pengembangan visi misi perusahaan Green Industri,” jelas dia.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Nana Nasuha Djuhri mengatakan, hadirnya TPPAS Lulut Nambo merupakan wujud perhatian Pemprov Jabar untuk membantu Pemkab dan Pemkota dalam pengolahaan sampah secara regional.

“Lahan di Desa Nambo, Kecamatan Klapa Nunggal, Kabupaten Bogor ini awalnya ditujukan untuk menangani sampah wilayah Kabupaten Bogor. Namun seiring kebutuhan pengolaan sampah wilayah Bogor hingga Depok, maka lokasi ini dikembangkan jadi bersifat regional,” kata Nana.

TPPAS Regional Luna berdiri di atas lahan seluas 55 hektar, yang terdiri dari 15 hektar lahan milik Pemkab Bogor dan sekitar 40 hektarnya kawasan hutan negara di bawah pengolaan Perum Perhutani.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img