TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Guna menekan dan menyetabilkan harga komoditas pangan masyarakat menjelang perayaan natal dan tahun baru, Pemkot Tasikmalaya bersama Bank Indonesia (BI), Polres Tasikmalaya Kota, Bulog bergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) gelar Operasi Pasar Murah (OPM).
OPM dilakukan di tiga wilayah. Yakni, di Kecamatan Cipedes, Tawang dan di Kecamatan Kawalu dengan menyediakan berbagai komoditas pangan Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas).
Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Tasikmalaya, Dedi mengatakan, OPM merupakan bagian upaya dari Pemkot menekan dan menyetabilkan harga-harga komoditi pangan masyarakat jelang perayaan natal dan pergantian tahun baru.
” Biasanya, saat jelang perayaan natal dan pergantian tahun, harga komoditi pangan masyarakat di pasar mengalami kenaikan. Nah, OPM untuk menekan agar harga-harga tersebut tidak terus mengalami kenaikan,” ungkap Dedi.
Dia mengklaim, OPM berdampak terhadap menurunnya harga beberapa komoditas pangan di pasar.
” Kemarin kita sidak ke pasar. Beberapa harga komoditas pangan seperti bawang, beras, daging, sayuran dan cabai, harganya lumayan sudah mulai turun,” terangnya.
Karenanya, dia berjanji akan terus menggelar OPM hingga akhir tahun. Dengan begitu, harga komoditas pangan tetap stabil dan terjangkau masyarakat.
Kepala Bidang Ketersediaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Tasikmalaya, Nunung Nurbaeti menuturkan, OPM untuk stabilitasi harga. Hal itu sesuai dengan UU N018 tahun 2012 bahwa harga pangan harus terjangkau oleh masyarakat sampai ke perseorangan.
Pihaknya menyediakan berbagai komoditas. Diantaranya, beras, telur, daging, gula pasir, terigu, minyak goreng, sayur-sayuran, cabai rawit, cabai merah, tomat, buncis, terong, bawang daun,
” Semua komoditas yang masuk dalam OPM dijual dengan murah dibawah harga pasar. Semisal beras dijual Rp8.500 per kg. Harga pasar Rp10.500 per kg. telur Rp22.000 per kg, di pasar Rp 26.000 per kg,” jelasnya.
Dia meminta, para pedagang di pasar ikut berperan dalam menjaga dan menyetabilkan harga komoditas dengan tidak menaikkan harga terlalu tinggi.
” Sebetulnya harga komoditas bisa dijual murah dan tetap ada untungnya. Buktinya di sini bisa dijual lebih murah dibawah harga pasar. Makanya, pedagang jangan seenaknya menjual sembako terlalu tinggi,” pintanya.
(Seda/Bam’s)