spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    AHY ” Mengutuk ” Perusakan Atribut Demokrat di Pekanbaru

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Dugaan perusakan baliho dan sejumlah atribut Partai Demokrat di Riau membuat gusar Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) pemenangan Pemilu 2019, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

    Dalam pernyataan persnya, AHY mengutuk keras insiden perusakan baliho dan atribut Demokrat di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).

    “Saya mengutuk keras terjadinya insiden perusakan terhadap bendera, baliho dan atribut Partai Demokrat di Pekan Baru, Riau, oleh sekelompok orang terorganisir, ” kata AHY.

    Dia menjelaskan, ‪sepanjang jalan Pekanbaru, selain bendera dan atribut Partai Demokrat, ada juga bendera dan atribut Partai PDIP, Golkar, Nasdem, dan PSI. Tapi yang dirusak hanya bendera Partai Demokrat. Bendera Partai Demokrat dipasang untuk menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Riau.

    “Sementara bendera Partai PDIP, Golkar, Nasdem, dan PSI menyambut Bapak Presiden Joko Widodo,” ucapnya.

    AHY sendiri hari ini bertolak ke Riau untuk melakukan investigasi. Menurutnya, insiden perusakan bendera dan baliho Demokrat bukan sekali terjadi. Sebelumnya, ada juga perusakan bendera Partai Demokrat di Kebumen, Medan dan Sumedang‬.

    “Ada pihak-pihak yang bereaksi secara berlebihan (khawatir dan takut) dengan konsolidasi kekuatan Partai Demokrat, serta meriahnya sambutan masyarakat di setiap kunjungan SBY dan AHY di daerah-daerah,” ujarnya.

    ‪Selain melakukan investigasi, tujuan AHY ke Riau untuk memompa semangat dan moril Kader Partai Demokrat. Dia meminta kader Partai Demokrat di Riau dan di seluruh Indonesia untuk tetap semangat dan berjuang membela rakyat.

    Dengan adanya insiden perusakan atribut Partai Demokrat tersebut, AHY juga mendorong Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Bawaslu dan Kepolisian Daerah Riau, untuk melakukan investigasi dan melaporkan hasilnya kepada publik. Jangan sampai terjadi lagi pembiaran terhadap aksi-aksi perusakan yang mencoreng wajah demokrasi.

    “Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, peristiwa ini sangat memalukan. Selain itu, hal ini merupakan pelecehan terhadap nilai-nilai demokrasi dan Pancasila yang kita junjung selama ini. Jika dibiarkan, akan menjadi indikasi kemunduran demokrasi kita,” katanya.

    (Ibenk/Bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img