BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengimbau warga Kabupaten Cianjur tidak berlebihan mengekspresikan penetapan tersangka Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebaliknya hal ini harua diperhatikan demi terjaganya kondusivitas di akar rumput.
Demikian diungkapkan Emil menyusul informasi adanya ekspresi berlebihan dari warga daerah itu.
“Untuk warga Cianjur jangan memperlihatkan ekspresi berlebihan. Hidup ini sewajarnya saja, karena masing-masing dari pihak politik kan ada pendukungnya juga,” kata Emil usai menyerahkan surat dari Menteri Dalam Negeri terkait pengangkatan Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman menjadi pelaksana tugas (Plt) Bupati Cianjur, di Bandung, Jumat (14/12/2018).
BACA JUGA:
FSMG: Garut Butuh Figur Leadership Pentahelix
Emil pun mengajak masyarakat tidak berlebihan menyikapi peristiwa politik, terlebih akan segera dilakukan Pemilu 2019.
“Suka tidak suka, secukupnya saja,” kata dia.
Emil pun optimistis roda pemerintahan di Cianjur tetap berjalan normal, meski bupati dan seorang kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) ditetapkan KPK. Terlebih, lanjut Emil, Herman telah resmi menjadi plt. bupati seiring terbitnya surat Mendagri nomor 131.32/11174/sj, dengan hal penugasan Wakil Bupati Cianjur sebagai Plt Bupati Cianjur.
Dengan begitu, Emil memastikan tidak ada kekosongan pimpinan di daerah tersebut dan penyelenggaraan pemerintah berjalan dengan baik.
Emil pun berjanji segera berkunjung ke Cianjur untuk memberi arahan kepada unsur pemerintah Kabupaten Cianjur.
Selain pemerintah, dia pun meminta agar Herman mengumpulkan unsur lainnya seperti forum komunikasi pimpinan daerah, ulama, dan masyarakat.
“Untuk memberikan semangat bahwa provinsi akan mengawal kondusivitas Cianjur, bimbingan dari gubernur dan provinsi. Tolong Pak Herman kumpulkan para ulama, lakukan renungan, dan saling menasihati. Jangan terlulang lagi,” kata dia.
Emil mengaku prihatin dengab ditangkapnya Irvan. Itu menandakan integritas penyelenggara negara yang harus diperbaiki.
“Jangan main-main di wilayah yang melanggar aturan, apalagi sekarang warga mudah melaporkan. Siapa menabur niat, dia akan memanen hasil. Kalau niatnya buruk, hanya tinggal nunggu waktu,” katanya.
Plt Bupati Cianjur Herman tidak menampik ekspresi warga yang berlebihan pasca-ditetapkannya Irvan sebagai tersangka.
” Ada euforia dari masyarakat. Seperti yang di pesan-pesan (telepon seluler), mereka merasa senang,” kata dia.
Meski begitu, Herman memastikan wilayahnya dalam keadaan yang kondusif. “Aman, kondusif, saya sudah komunikasi dengan forkominda, kajari, kapolres,” kata Herman.
Herman pun mengaku sedih dengan tersandungnya Irvan ke dalam kasus hukum. Bahkan, dia meyakini mantan politisi Partai Demokrat ini tidak melakukan hal yang dituduhkan saat ini.
“Saya tahu bupati ini (Irvan), integritasnya bagus, agamanya bagus. Dan dia membina kami, mengajarkan sangat hati-hati,” kata dia.
Herman pun menilai Irvan menjadi korban akibat tindakan yang dilakukan bawahannya itu.
“Mungkin beliau lengah dalam pengawasan. Saya meyakini (pemotongan DAK dinas pendidikan) nggak sampai Pa Irvan. Saya tahu karakter beliau, sudah 2,5 tahun mendampingi,” katanya.
Sehingga jalannya aktivitas pendidikan di Cianjur, Herman meyakini tidak ada kendala berarti. Terlebih, dia menilai pemangkasan DAK yang dilakukan masih sebatas dugaan.
“Itu kan baru praduga, belum kita lihat hasilnya,” jelas dia.
(Yusuf Mugni/LIN)