Sabtu 11 Januari 2025

100 Hari Kerja Emil Pondasi Keberhasilan Jabar 5 Tahun Kedepan

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) genap 100 hari menjadi orang nomor satu di Jawa Barat, Jumat (14/12). Emil mengklaim pondasi keberhasilan pembangunan masa kepemimpinan adalah 100 hari masa kerja.

Masa 100 hari kerja, kata dia, adalah cerminan pembangunan Jawa Barat lima tahun ke depan, selain itu dalam 100 hari kerjanya, dirinya berjanji akan melakukan percepatan pembangunan yang ada di Jawa Barat.

“Jadi semua dimensi-dimensi kita lakukan. Setelah 100 hari, tugasnya mengakselerasi. Kalau baru satu menjadi 10, baru 10 menjadi 100. Saya kira kami sangat siap,” kata Emil, Kamis (13/12/2018) di Bandung.

Selama 100 hari kerja ini, Emil sudah meluncurkan berbagai program yang berhubungan dengan pendidikan, ekonomi, keagamaan, kesehatan hingga pariwisata.

Kendati demikian Emil mengaku bahwa sederet program kerja yang telah diluncurkannya itu bukanlah ukuran keberhasilan atas kinerjanya. Sebaliknya, Emil mengembalikan penilaian tersebut kepada masyarakat Jabar, apakah kinerjanya tersebut sesuai ekspektasi mereka atau tidak.

“Saya kira saya salah satu gubernur yang paling banyak melontarkan program dan programnya semua sudah dieksekusi dengan baik. Untuk menunjukan pondasi Jawa Barat lima tahun ke depan sedikit tercermin dalam 100 hari kan,” ucapnya.

Selain kesiapannya mewujudkan seluruh program kerja , dirinya akan menghadapi perjuangan yang sangat besar pada 2019 nanti, yakni penanganan Sungai Citarum dimana dirinya telah ditunjuk sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Citarum Harum.

“Citarum itu akan menjadi perjuangan saya yang paling besar di 2019, dimulai dari memperjuangkan anggaran supaya 2019 Citarum menghadirkan berita baik, tidak harus selalu berita buruk,” ujar Emil .

Disinggung program yang belum terkejar untuk diluncurkan pada 100 hari masa kerjanya, Emil menyebut, pemasangan pembatas jalan (road barrier) menjadi program yang belum sempat dia luncurkan.

“Kan impor barangnya tertahan di Tanjung Priok. Kenapa tertahan? Teknis banget saya nggak hafal, harusnya sih sudah beres. Hanya masalah dokumen,” tuturnya.

(AS/LIN)

Berita Terbaru

spot_img