Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan, peluang tersebut ditawarkannya saat menerima pimpinan PT Surbana Jurong & Enterprise Singapore yang merupakan perusahaan konsultan internasional yang berafiliasi pada BUMN Singapura Temasek.
“Mereka datang untuk menjajaki potensi kerjasama terutama terkait smart city dengan Jawa Barat,” kata Iwa beberapa waktu lalu.
Selain membahas kerjsama yang bersifat kemitraan antara Singapura dan Jawa Barat, pada kesempatan tersebut pun Surbana Jurong sudah mendapatkan penawaran dari pihaknya terkait investasi di kawasan aerocity Kertajati, Majalengka.
“Mereka minat menggarap LRT Bandung Raya, SPAM Jatigede dan aerocity,” kata Iwa.
Menurut dia, perusahaan yang juga menggarap masterplan TOD Walini untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu tengah menjajaki sejumlah peluang investasi dan kerjasama baru dengan Jawa Barat.
“Untuk aerocity mereka akan membuat diskusi lebih lanjut, ini sifatnya penjajakan. Karena peluangnya terbuka di sana,” kata Iwa.
Surbana Jurong, kata Iwa, juga menyampaikan kemampuan menarik mitra investor berikut mitra finansial dari Singapura masuk ke kawasan komersial aerocity.
Dia berharap, jika terealisasi, maka kawasan aerocity yang ruangnya sudah dipetakan oleh PT BIJB, peruntukannya bisa terisi oleh tenan-tenan internasional.
“Ini baru tahapan minat, jadi memang perlu pertemuan lanjutan,” jelas dia.
Sebelumnya sesudah dilantik di Gedung Sate, Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan izin prinsip untuk lahan aerocity 1000 hektar dari 3500 hektar yang direncanakan akan dibangun oleh PT BIJB dan mitra bisnis. Lahan ini guna mengawali pembangunan apartemen dan hotel khusus haji.
“Izin prinsip 1000 hektar dulu, (statusnya) sudah clear. Sebagian belum dibebaskan, tapi yang sudah fix itu baru 1000 hektar,” kata Karna.
Menurut dia, izin ini guna memuluskan pembangunan yang segera diluncurkan oleh PT BIJB pada Desember mendatang. Meski belum seluruhnya dibebaskan, Karna memastikan pihaknya akan terus mempersiapkan pemberian izin untuk keseluruhan lahan 3500 hektar sesuai kebutuhan aerocity.
“Sementara 1000 hektar, karena kita butuh untuk haji. Kita mengejar asrama haji,” jelas dia.
Selain aerocity, kebutuhan fasilitas penunjang Bandara Kertajati juga masih membutuhkan banyak investor. Sampai saat ini, kata dia, belum ada hotel, restoran besar dan rumah sakit yang mumpuni sebagai bagian penting bandara.
“Kita ingin menghadirkan investor untuk bersama-sama membangun percepatan BIJB dan aerocity,” tutur dia.
Pihaknya pun akan menopang kemudahan investasi masuk ke kawasan aerocity dengan menjamijn kecepatan pemberian izin.
Menurutnm dia, seluruh organisasi perangkat dinas (OPD) di Pemkab Majalengka sudah siap menjalankan prosedur tersebut.
“Banyak kepentingan Jabar ada di Majalengka terkait keberadaan bandara dan aerocity. Ini sangat luar biasa tuntutan dan kompetisi,” kata dia.
(LIN)