BANDUNG, FOKUSJabar.id: Duta Besar Yaman untuk Indonesia Dr Abdul Ghani Syamiri mengaku tertarik dengan potensi yang ada di Jawa Barat dan akan membawa investor untuk penanaman modal.
Dubes Yaman Abdul Ghani mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementrian Luar Negeri RI bahwa akan memprioritaskan untuk investasi di Jabar.
“Kami sudah berbicara dengan Kementerian Luar Negeri RI kami akan prioritaskan investor kami untuk investasi di Jabar, terlebih dengan potensinya yang besar,” kata Abdul Ghani Syamiri di Gedung Sate Bandung, Jumat (30/11/2018).
Dia mengaku telah mendengar kabar bahwa bank bjb syariah membuka peluang investasi dan kerjasama, dan pihaknya ingin menjadi investor.
Abdul Ghani pun tertarik dengan program yang ditawarkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Emil), yakni ‘Satu desa satu hafidz’ dan program satu desa satu perusahaan untuk turut berpartisipasi.
“Kami siap membantu merealisasikan ‘Satu desa satu hafidz’ karena kami sudah bepengalaman,” kata dia.
Untuk itu Dubes Yaman meminta proposal dan informasi yang menyeluruh tentang potensi dan peluang investasi Jabar termasuk proyek-proyek infrastruktur yang akan disampaikan kepada investor Yaman.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penjajakan kerjasama yang lebih mendalam.
“Jika berkenan kami mohon kedatangan para investor Yaman atau kalau perlu saya bisa berkunjung ke sana untuk penjajakan kerjasama,” kata Emil.
Emil pun menjelaskan bahwa 45 juta warga Jabar adalah Muslim. Dia bertekad membawa Jabar menjadi provinsi yang kompetitif dan juara lahir batin. Ada 6 ribu desa di Jabar yang siap melahirkan 6 ribu hafidz melalui program satu desa satu hafidz.
“Kalau berkenan Yaman bisa membantu mewujudkannya,” ucapnya.
Kelebihan lain Jabar, kata dia, adalah karena paling dekat dengan ibu kota, maka sangat strategis untuk berinvestasi. Selain provinsi terbesar, Jabar pun diberkahi negeri yang sangat indah akan alam dan lingkungannya.
“Kita ada ratusan sungai, pantai, gunung, hutan dan warisan budaya yang sangat kaya, bahkan ada pepatah mengatakan bahwa Jabar diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum,” ungkap Emil.
Untuk itu, dalam 5 tahun ke depan pihaknya bertekad membuat 27 destinasi pariwisata baru di Jabar. Dia pun mempersilakan jika ada pengusaha Yaman yang ingin berinvestasi di bidang pariwisata.
Selain itu, Emil pun menawarkan proyek-proyek strategis infrastruktur. Emil mengatakan, kebutuhan infrastruktur di Jabar saat ini baru mencapai 50 persen dengan jumlah penduduk besar. Maka akan ada beberapa proyek infrastruktur yang akan dibangun, seperti delapan jalur kereta api baru, dua bandara baru, tiga pelabuhan baru, dua kota baru, 10-20 pusat industri baru dan lima sampai delapan jalur tol baru. Menurut dia, jika hanya mengandalkan dana pemerintah, maka hanya akan tercapai 10 persen saja.
“Saya berharap 90 persennya bisa diisi para investor, khususnya dari Timur Tengah, jangan hanya dari Asia Timur saja,” kata dia.
(LIN)