BANDUNG, FOKUSjabar.co.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka rapat konsolidasi Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) se-Jabar di kantor PKK Jabar, Jalan Soekarno Hatta no 468 Kota Bandung, Jumat (30/11/18).
Dalam arahannya, Gubernur mengutarakan, permasalahan utama di Jabar adalah ketimpangan sosial dan ekonomi. Untuk itu tugasnya 5 tahun ke depan adalah mengurangi ketimpangan tersebut melalui sejumlah program dan inovasi. Emil, sapaan akrab Gubernur, meminta TP PKK sebagai ujung tombak di keluarga dan masyarakat harus turut memantau dan mensukseskan program-programnya.
“Tugas kita 5 tahun ke depan adalah mengurangi ketimpangan caranya hidup harus adil, yang susah kita tolong yang maju harus memberikan dukungan,” ujar Emil.
“Cara pertama, desa akan diberdayakan secara maksimal jadi kepada TP PKK di desa, program-program ini tolong disukseskan. Apalagi TP PKK di desa saya dengar lebih aktif dan berkembang,” jelasnya.
Program lain yang harus disukseskan oleh anggota PKK adalah dua minggu lagi program 1 Desa 1 Perusahaan resmi akan dimulai. Tiap desa akan dibangunkan satu perusahaan. Direkturnya adalah anak muda yang baru lulus kuliah dan mengerti ekonomi digital, sedangkan karyawannya adalah seluruh warga desa yang menganggur.
“Kita juga akan membangun Desa Digital akan di-launching di Indramayu bulan depan. Nah, PKK nanti akan berperan disitu,” terang Emil.
Untuk program 1 Desa 1 Hafidz yang kini sudah mulai berjalan, Emil meminta para anggota TP PKK mencarikan 5 nama anak di tiap desa yang akan diberikan beasiswa untuk bersekolah tahfiz Quran oleh pemerintah.
“Tolong TP PKK desa saya butuh 5 nama anak desa yang akan dikasih beasiswa bersekolah tahfiz Quran, setelah pulang lagi ke desanya mereka akan jadi imam di masjid dan menghafidz kan juga anak lainnya,” ujarnya.
Program-program lain yang dititipkan Emil kepada TP PKK antara lain zero stunting, program Ngabaso (Ngabring ka Sakola), program Kredit Mesra dan program Setangkai (Sekolah Tanpa Gangguan Gawai).
“Jabar adalah inovasi, tapi pemerintah tidak punya SDM hanya punya uangnya, regulasinya dan gagasannya makanya saya titip 50 persennya sudah saya lakukan penyempurnanya atau 50 persen adalah TP PKK,” jelas Emil.
Sementara, Ketua Tim Penggerak PKK Jabar Atalia Praratya mengungkapkan, rapat konsolidasi ini dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja TP PKK se-Jabar baik kegiatan murni PKK maupun kegiatan yang bersinergi dengan program kerja perangkat daerah.
“Memaparkan rencama kerja TP PKK Jabar dan rencana kegiatan perangkat daerah Jabar tahun 2019 yang pelaksanaannya berintegrasi dan bekerja sama dengan TP PKK Kabupaten, Kota,” kata Atalia.
Rapat konsolidasi dihadiri 280 peserta terdiri dari perangkat daerah lembaga terkait tingkat Jabar, dan anggota TP PKK Jabar dan Kabupaten Kota.
(DAR)