CINA, FOKUSJabar.id: Pemerintah Cina telah menghentikan penelitian seorang ilmuwan yang mengklaim telah menciptakan bayi hasil rekayasa genetika pertama di dunia. Pemerintah Cina akan menginvestigasi penelitian tersebut.
Melansir Detik, Jumat (30/112018), He Jiankui memicu gelombang amarah masyrakat Cina ketika ia mengatakan telah merekayasa gen sepasang bayi perempuan kembar.
Profesor He mengklaim telah mengubah DNA embiro sepasang bayi perempuan kembar bernama Lulu dan Nana, dengan maksud mencegah keduanya terkena HIV. ia menyatakan bahwa kedua bayi lahir dengan normal dan sehat, dan perkembangannya akan dimonitor selama 18 tahun ke depan.
Klaim tersebut belum terkonfirmasi, namun jika benar merupakan pelanggaran terhadap peraturan ketat terkait pemanfaatan rekayasa genetika pada manusia.
Kamis (29/11) kemarin, Kementerian Ilmu Pengetahuan Cina mengatakan bahwa mereka telah “meminta organisasi itu untuk menghentikan aktivitas ilmiah orang yang bersangkutan.”
Komisi Kesehatan Nasional Cina telah menyatakan bahwa penelitian Profesor He telah secara serius melanggar hukum, peraturan dan standar etika Cina. Mereka pun akan menginvestigasi klaim tersebut.
Profesor Julian Savulescu, pakar etika Universitas Oxford, menyatakan bahwa bila klaim itu benar, “ini adalah eksperimen yang sangat buruk.”
“Rekayasa genetika sendiri bersifat eksperimental dan masih berkaitan dengan mutasi yang meleset, yang bisa menyebabkan masalah genetik sejak dini hingga di kemudian hari, termasuk tumbuhnya sel kanker,” ujarnya kepada BBC.
(Agung)
