BANDUNG,FOKUSJabar.id: Jawa Barat mengirim sebanyak 18 atlet ntuk mengikuti pelaksanaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan tahun 2018 yang akan digelar di venue panahan, Senayan, Jakarta, 1-7 Desember 2018. Kejurnas kali ini pun menjadi ajang bagi para atlet untuk merebut tiket seleksi pembentukan tim nasional Panahan untuk SEA Games 2019 di Manila.
Sekretaris Umum Pengprov Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Jabar, Ryan Agung Hendriyana menuturkan, atlet yang dikirim ke ajang kejurnas merupakan para peraih medali di ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII Jabar pada Oktober 2018 lalu. Baik peraih medali emas, perak, maupun perunggu.
“Untuk kuota atlet yang bisa dikirim satu provinsi untuk satu divisi itu bisa empat orang, tapi kita hanya kirim tiga atlet saja. Jadi total kita kirim sebanyak 18 atlet untuk di tiga divisi pertandingan yakni ronde Nasional, ronde FITA Recurve, dan ronde FITA Compound. Kalau untuk full team itu jumlahnya 24 orang,” ujar Ryan saat ditemui di sekretariat Pengprov Perpani Jabar, komplek olahraga Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Rabu (28/11/2018).
Dari tiga divisi yang dipertandingkan, lanjut Ryan, akan diperebutkan sebanyak 44 medali emas. Terkait target, Ryan mengaku masih belum bisa memprediksi karena banyak perubahan komposisi atlet yang terjadi pasca pelaksanaan Porda XIII Jabar lalu.
“Jabar itu punya andalan dari ronde Nasional, tapi sebagian besar atau bahkan semua atlet yang dikirim ke kejurnas untuk ronde ini merupakan atlet baru. Ini sebagai dampak dari Porda XIII Jabar lalu yang menerapkan batasan usia untuk ronde nasional, sehingga atlet andalan kita banyak yang pindah divisi. Seperti Syifa Nurafifah Kamal, Ratna Humaira, serta Asep Wandi yang jadi andalan kita di nasional itu pindah ke FITA Recurve untuki kejurnas nanti,” terangnya.
Meski demikian, Ryan menuturkan jika peluang untuk meraih medali emas dari total 44 medali yang diperebutkan di kejurnas masih terbuka. Walau pun untuk peluang merebut titel juara umum di kejurnas masih belum terprediksi.
“Untuk kekuatan daerah lain, kita pun belum bisa memprediksi karena kemungkinan akan kirim atlet baru juga. Ini karena ada aturan di kejurnas kali ini, atlet yang menghuni pelatnas tidak bisa berlaga memperkuat daerahnya, seperti Sri Ranti tidak kiita kirim. Kalau atlet pelatnas ikut kejurnas membela daerahnya, maka secara otomatis dia tercoret dari pelatnas,” tuturnya.
Pihaknya sendiri hanya memprediksi kekuatan daerah lain dari hasil kejuaraan terdekat yang digelar yakni pada kejurnas PPLP beberapa waktu lalu. Dari kejurnas PPLP tersebut, atlet yang terlihat bisa menjadi pesaing yakni dari DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.
“Tapi kita tidak tahu juga, apakah atlet tersebut diturunkan atau tidak di kejurnas kali ini. Yang pasti, kita akan berupaya dan berjuang untuk bisa mencetak prestasi di ajang kejurnas nanti. Kami mohon dukungan dari masyarakat Jabar, khususnya masyarakat olahraga agar bisa berprestasi. Kita rencana berangkat pada Jumat (30/11/2018) lusa ke Jakarta,” pungkasnya.
(ageng)