TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Wali Kota Tasikmalaya mencanangkan akses air minum dan sanitasi layak tahun 2020 mendatang.
Dengan begitu target bebas ‘Open Defecation Free (ODF) bisa terwujud.
“Seluruh komponen masyarakat Kota Tasikmalaya punya komitmen yang kuat untuk menjaga dan memelihara lingkungan agar tetap sehat dengan cara tidak membuang kotoran di sembarang tempat seperti kolam, selokan, atau sungai,” kata Budi Budiman, Senin (26/11/2018).
Hal itu penting guna mewujudkan Kota Tasikmalaya bebas ODF tahun 2020. Untuk diketahui, pencapaian akses sanitasi yang layak dan sehat di Kota Tasikmalaya sejauh ini baru mencapai 40,05 persen.
Artinya lebih dari separuhnya warga masih belum mengakses sarana sanitasi yang layak.
“Kurangnya akses sanitasi yang layak dan sehat, akan berpotensi meningkatkan kasus penyakit lingkungan seperti diare, demam berdarah, bahkan stunting pada anak,” kata dia.
Dia menilai, rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya memiliki atau mengakses jamban yang layak dan sehat menjadi penyebab lingkungan tidak sehat.
” Ini jelas berdampak pada rendahnya kualitas kesehatan masyarakat. Untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat di suatu daerah, yakni seberapa besar mereka akses dan memiliki sanitasi yang layak dan sehat,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Cecep Zainal Kholis mengatakan, hingga tahun 2018, dari 69 kelurahan yang ada di Kota Tasikmalaya, tiga keluarahan masyarakatnya tidak membuang kotoran sembaragan.
Tiga kelurahan tersebut, yakni Kelurahan Gunung Tandala dan gunung Gede, Kecanatan Kawalu serta Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Bungursari.
“Kita berharap ini bisa menjadi pendorong bagi kelurahan lainnya untuk bebas ODF. Karena target kita, tahun 2020 seluruh kelurahan di Kota Tasikmalaya bebas ODF,” pungkasnya.
(Seda/LIN)