BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pengurus Provinsi (Pengprov) Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Jawa Barat 2018-2022 akan terus mendorong cabang olahraga bola tangan untuk bisa dipertandingkan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua.
Hal tersebut menjadi program besar Pengprov ABTI Jabar 2018-2022 pimpinan Yunyun Yudiana usai dilantik secara resmi oleh Ketua Umum PB ABTI, Mayjen TNI Dody Usodo Hargo.
” Jadi program besar kita yang pertama usai dilantik yakni mengikuti program KONI Jabar untuk melaksanakan Pelatda PON XX. Kalau 2020 jadi digelar di Papua, maka boila tangan ini sudah dipastikan akan milik Jabar,” ujar Ketua Umum Pengprov ABTI Jabar, Yunyun Yudiana saat ditemui usai pelantikan dan rapat kerja Pengprov ABTI Jabar di Aula KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Senin (26/11/2018).
Optimisme yang ditunjukkan, seiring dengan komposisi tim nasional bola tangan Indonesia yang didominasi atlet asal Jabar. Baik di kelompok putra maupun putri.
“Karena itu, kalau benar dipertandingkan (di PON XX), ya sudah milik Jabar. Minimal, Jabar bisa dapat dua medali emas dari maksimal nomor yang dipertandingkan sebanyak empat nomor pertandingan. Artinya kita harus betul-betul berjuang juga mendorong untuk bisa dipertandingkan di (PON) Papua. Bola tangan ini kan termasuk dalam cabang olahraga olympic,” terangnya.
Sementara untuk mendorong pembinaan di usia dini sekaligus lebih memasyarakatkan olahraga bola tangan, Yunyun mengaku sudah mempersiapkan sebuah kompetisi dalam bentuk liga. Selain sosialisasi olahraga bola tangan ke daerah-daerah yang memang belum memahami terkait olahraga bola tangan.
“Kompetisi atau kejuaraan yang akan kita gelar ini bisa dalam bentuk Liga Pelajar mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA. Melalui pelajar, saya yakin bola tangan bisa lebih mengena. Kalau melalui publik umum, akan lebih sulit,” tambahnya.
Liga pelajar sendiri, bisa digelar antar pengurus cabang (pengcab) ABTI kota/kabupaten maupun antar sekolah. Setiap pengcab ABTI Kota/Kabupaten yang berjumlah 13 daerah, lanjutnya, bisa mengirim satu perwakilan dan atau mengirim beberapa tim atas nama sekolah di daerah setempat.
“Rencananya, kita ingin menggelar liga ini di tahun 2019. Selain, Pelatda PON 2020 berjalan. Kalau formulasinya antar pengcab, maka akan ada 13 daerah. Tapi kalau antar sekolah, kemungkinan tim yang ikut akan lebih banyak,” tegasnya.
(ageng/bam’s)