TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Sekjen Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unsil Taufiq Rahman mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus perampokan APBD Kabupaten Tasikmalaya dengan motif dana hibah, Taufik mencium pelaku korupsi dana hibah itu bukan hanya Abdul Kodir dan rekan-rekan tapi melibatkan Bupati dan Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
“Saya kira dalam kasus dana hibah di Kabupaten Tasikmalaya anggota dewan perlu diminta keterangan , karena legislatif ini dianggap mengetahui permasalahan ini. Jadi aneh para anggota DPRD Kabupaten Tasik mengatakan tidak tahu,” kata TaufiqMinggu (25/11/18).
Mantan Ketua Badan Koordinasi HMI Jawa Barat ini pun meminta, penegak hukum harus jeli dalam mengungkap tuntas kasus korupsi dana hibah ini karena ini dianggap masif dan terstruktur. Jadi kata Taufiq bukan hanya ASN Kab.Tasikmalaya yang diperiksa, namun perlu juga dimintai saksi legislatifnya, karena bagaimanapun, legislatif ini pasti tau proses anggaran dana hibah, mereka itu kan memiliki fungsi legislasi, budgeting dan controling.
Dia pun menyayangkan, lemahnya pengawasan legislatif sehingga kasus ini terjadi secara masif dan terstruktur. Kalau pola pengawasan berjalan dengan baik dari awal, mungkin kasus ini tidak akan terjadi, kalau perampokan dana hibah terjadi 2017, disinyalir juga mungkin tahun-tahun sebelumnya terjadi, ini perlu diusut tuntas, jangan hanya hibah tahun 2017 saja, buka juga dokumen-dokumen dana hibah tahun-tahun sebelumnya.
”Kita sangat menyayangkan dan memprihatinkan kalau terjadi kongkalikong di tubuh Pemerintah Kab.Tasikmalaya dalam kasus korupsi bansos ini, muda-mudahan penegak hukum benar-benar membongkar sejelas-jelasnya kasus ini, dan siapa pun yang terlibat wajib diproses hukum,”pintanya.
Taufiq pun menjelaskan, dana hibah atau bansos, penganggarannya itu kan harus di ketahui dan ditandatangani oleh Bupati termasuk para legislatifnya, sehingga perlu dimitai keterangan juga dari mereka semuanya itu bertanggungjawab untuk memberikan keterangan sejujurnya, jangan terus tutup mulut saat ada masalah dan beretorika.
(Seda/DAR)
