Bahkan, keberadaan kolam retensi dan tol air yang ada, dinilai tidak mampu menjamin Bandung aman dari ancaman tersebut.
Menyikapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mulai mengerjakan infrastruktur penanganan banjir di Bandung Raya tahun depan.
“Jadi mohon bersabar, kita sedang berikhtiar, berupaya mudah mudahan tahun depan ada progres,” kata Emil seusai Ridwan Kamil seusai melaunching Pelajar Siaga Bencana di Yayasan Kharisma Darusalam By Pass Jomin Timur, Kabupaten Karawang, Jumat (23/11/2018).
Emil mengatakan, alokasi anggaran dengan jumlah besar dari pemerintah pusat difokuskan untuk menangani permasalahan banjir dan sungai Citarum.
“Tahun depan ada anggaran besar dari pusat ratusan milyar, salah satunya untuk menyelesaikan masalah volume banjir di Citarum,” kata dia.
” Saya jadi gubernur baru dua bulan, penanganan banjir Bandung Raya ini lintas wilayah, saya harua kontrol di gunungnya, saya harus atur di hilir dan hulunya,” tambah dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKB) Kota Bandung Ferdi Ligaswara menjelaskan, perlu kesadaran masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah untuk menekan potensi tersebut.
Menurut dia, material dari kawasan sungai yang turun ke Kota Bandung terbawa dengan arus tinggi dan membentur kepada cekungan – cekungan yang menyatu dengan lumpur.
“Karena aliran sungai itu tidak hanya air tapi dominan material – material, bongkahan bongkahan yang terbawa arus disertai lumpur, sehingga terjadi semdimentasi di titik – titik cekung,” kata dia.
Bahkan, Ferdy tak memungkiri potensi banjir bandang sangat terbuka kembali menerjang Kota Bandung.
“Nah ini yang mengakibatkan luapan yang berpotensi tidak hanya genangan tapi banjir bandang dan lain sebagainya, penetrasi keras ini juga akan menimbulkan longsor di DAS maupun DAK karena penetrasinya kuat,” jelas dia.
(LIN)