Selasa 7 Januari 2025

Hade! Jabar Raih Juara Umum Kejurnas Dayung 2018

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Jawa Barat tampil mendominasi pelaksanaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Dayung tahun 2018 di Jakabaring Rowing & Canoeing Regatta Course, komplek Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, 4-10 November 2018.
Dari total 37 nomor yang dipertandingkan, tim Dayung Jabar berhasil meraih 17 medali emas, 11 medali perak dan 6 medali perunggu.
Pencapaian tim Dayung Jabar sangat mencolok dibanding kontingen provinsi lain. Bahkan, peringkat dua yang ditempati kontingen Jambi hanya meraih 4 medali emas, 5 medali perak dan 1 medali perunggu. Sementara posisi ketiga ditempati DKI Jakarta dengan raihan 4 medali emas, 3 medali perak dan 5 medali perunggu.
Pencapaian 17 medali emas, 11 medali perak, dan 6 medali perunggu, tim Dayung Jabar di ajang Kejurnas terbagi di dua kategori pertandingan. Yakni, di kategori Kayak menyumbangkan 10 medali emas, 6 medali perak dan 4 medali perunggu dari total 20 nomor yang dipertandingkan. Sisanya yakni 7 medali emas, 5 medali perak dan 2 medali perunggu, disumbangkan dari kategori Rowing yang mempertandingkan 17 nomor pertandingan.
” Untuk Kejurnas Dayung tersebut, kita menurunkan sebanyak 69 atlet yang terdiri dari 34 atlet di kategori rowing dan 35 atlet di kategori kayak atau canoeing. Mereka didampingi 10 orang pelatih. Alhamdulillah, kami berhasil meraih gelar juara umum dengan raihan yang cukup signifikan,” ujar Manajer Tim Dayung Jabar, Aliya Maedina saat memberikan keterangan kepada wartawan di Ruang Kominfo KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung.
Aliya menambahkan, prestasi yang dicapai di ajang kejurnas sendiri diharapkan bisa menjadi patokan awal untuk menghadapi gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang di Papua. Bahkan, pihaknya pun berencana melakukan training camp atau pemusatan latihan daerah (Pelatda) PON XX tahap pertama pada awal tahun 2019 sebagai persiapan menghadapi Babak Kualifikasi PON XX yang rencananya digelar tahun 2019.
“Untuk waktu dan tempat pelaksanaan babak kualifikasi sendiri belum ditetapkan secara pasti. Tapi untuk tempat pelaksanaan ada dua opsi yakni di Situ Cipule, Karawang atau di Jakabaring Rowing & Canoeing Regatta Course, komplek Jakabaring Sport City, Palembang,” terangnya.
Untuk pelaksanaan pertandingan cabang olahraga Dayung pada PON XX tahun 2020, lanjutnya, kemungkinan besar akan digelar di Sentani. Untuk itu, pihaknya akan melakukan Pelatda PON XX tahap kedua pada awal tahun 2020 di kawasan Pangalengan sekaligus adaptasi cuaca di arena pertandingan PON XX di Sentani, Papua, yang memiliki cuaca dingin.
“Kalau kesiapan atlet, kita sudah siap. Bahkan sebelum meraih juara umum di kejurnas, kita pun berhasil sapu bersih 5 medali emas pada ajang kejuaraan nasional dayung Piala Presiden padahal yang kita turunkan adalah atlet-atlet junior. Ini menjadi bukti kalau pembinaan atlet cabang olahraga dayung di Jabar itu terus berjalan di dua lokasi yakni Cipule dan Jatiluhur,” tegasnya.
Pelatih Tim Dayung Jabar, Suryadi menambahkan, keberhasilan Jabar meraih juara umum pada Kejurnas Dayung 2018 tidak terlepas dari pembinaan kontinyu yang dilakukan pengcab PODSI kota/kabupaten. Selain itu, pelaksanaan pertandingan cabang olahraga dayung di Porda XIII Jabar pada Oktober 2018 lalu, memberikan dampak cukup siginifikan pada performa serta kesiapan atlet.
“Atlet yang kita boyong ke kejurnas pun merupakan kombinasi dari atlet senior dan atlet yang menjadi juara di Porda XIII Jabar kemarin. Dengan catatan, usia mereka masih masuk dalam aturan di PON XX yang membatasi maksimal 28 tahun di tahun 2020,” ujar Suryadi.
Sementara untuk persiapan PON XX, Suryadi mengaku jika pihaknya akan tetap melakukan seleksi untuk menentukan komposisi atlet inti yang akan memperkuat tim Dayung Jabar. Dengan demikian, atlet pun akan mempersiapkan diri lebih maksimal untuk bisa masuk dalam komposisi tim PON XX Dayung Jabar.
“Kita ingin mempertahankan prestasi yang sudah kita raih sebelumnya di PON XIX tahun 2016 lalu dimana kita meraih 18 medali emas dari total 40 nomor yang dipertandingkan. Tapi untuk mempertahankan prestasi atau bahkan meningkatkannya, tidak hanya mengandalkan atlet dan persiapan yang kita lakukan. Kita pun butuh dukungan maksimal dari berbagai pihak terkait, terutama dalam memperbarui peralatan p[ertandingan seperti perahu dan dayung. Dengan demikian, kita semakin yakin bisa mempertahankan Jabar Kahiji di Tanah Papua,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)

Berita Terbaru

spot_img