CIMAHI, FOKUSJabar.id : Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) kecelakaan lalu lintas di Kota Cimahi masih didominasi kalangan pelajar.
Jumlah pelanggaran lalu lintas sepanjang tahun 2018 mencapai 8.000 kasus. Sementara jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 450 kasus, 55 orang meninggal dunia.
Untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar, Dishub Kota Cimahi menjadikan para guru sebagai kepanjangan tangan dalam menyoalisasikan keselamatan dalam berlalulintas.
Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Kota Cimahi, Endang mengatakan, para guru diharapkan bisa menjadi kepanjangan tangan untuk memberikan informasi kepada pelajar dan orangtua tentang ketertiban dalam berlalulintas.
” Sekolah memiliki peran yang penting dalam menyebarluaskan informasi lebih lanjut kepada siswa dan orangtua,” kata Endang, Jumat (2/11/2018).
Menurutnya, penyebab banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas terhadap pelajar dikarenakan belum siap secara mental dalam berkendara. Selain tentunya belum ditunjang dengan Surat Izin Mengemudi (SIM) karena belum cukup umur.
” SMP-SMA sudah bawa kendaaraan, belum punya SIM. Secara psikologi, secara kemampuan belum laik sehingga kita berikan informasi agar tak terjadi kecelakaan di lapangan,” tutur Endang.
Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi terkait larangan pelajar membawa kendaraan ke sekolah.
“Kita sudah koordinasi dengan Disdik untuk menginformasikan lebih lanjut kepada para orang tua murid agar mereka (pelajar) tidak membawa kendaraan ke sekolah,” kata Endang.
(Achmad Nugraha/Bam’s)