Kamis 12 Desember 2024

Pemprov Jabar Dukung Siswa Belajar Islam ke Turki

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendukung pengiriman siswa ke Turki untuk belajar agama Islam.

Dukungan ini diberikan langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) saat melepas tujuh pemuda asal Jabar yang akan mengikuti program kader ulama yang digagas Ustadz Adi Hidayat, di Gedung Sate Bandung, Rabu (24/10/2018).

Ketujuh calon mahasiswa ini akan mengenyam pendidikan Islam di Akademi Imam Malik, Istanbul, Turki.

Emil menyambut baik program tersrbut sebagai lompatam positif dalam mencetak ulama di masa yang akan datang.

“Semua yang urusannya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Provinsi Jawa Barat pasti dukung. Apalagi ini ulama masa depan,” kata Emil saat melepas calon santri tersebut.

Terlebih, kata Emil, pemerintah pun bertugas mencetak pemimpin di masa yang akan datang.

“Baik (pemimpin) administratif, politik, mau pun keulamaan,” kata Emil.

Emil pun mengaku bangga karena ada tujuh putra Jawa Barat yang lolos seleksi untuk menjadi calon ulama.

“Saya berbangga, dari 800 pendaftar, yang diterima 13, ada tujuh dari Jawa Barat. Lebih dari 50 persennya anak-anak terbaik Jawa Barat,” kata Emil.

Dalam mendukung program tersebut, Pemorov Jabar bersama Baznas memberi bantuan finansial untuk memenuhi kebutuhan hidup calon ulama itu.

“Mudah-mudahan di sana lancar,” kata dia.

Lebih lanjut, Emil pun meminta Ustadz Adi Hidayat menambah negara tujuan tempat belajar ilmu agama Islam, tidak hanya di Turki.

“Kami mohon agar ada program serupa di negara lain yang sudah diseleksi dari Ustadz Adi Hidayat. Kita berbagi tugas. Tugas kami nanti mencarikan biaya, upaya, agar anak-anak kami menjadi Khoirunas Anfauhum Linnas (manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya,” kata dia.

Sementara itu, Ustadz Adi Hidayat mengaku, pihaknya menggagas program tersebut untuk menegaskan pentingnya keberadaan ulama dalam kehidupan di Tanah Air.

Dia mengingatkan kembali bahwa awal berdirinya Indonesia tidak lepas dari perjuangan santri dan ulama.

“NKRI terbangun dengan saham sangat besar dari ulama, santri,” kata dia.

Lebih lanjut Adi Hidayat berharap melalui program tersebut mampu mengembalikan semangat santri dan ulama terdahulu saat berjuang merebut kemerdekaan.

“Diharapkan gerakan-gerakan ini memberi semangat. Di setiap bangsa ada kader-kader ulama yang disiapkan, kembali ke daerah masing-masing untuk memberi manfaat,” jelas dia.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa pendidikan calon ulama di Turki berlangsung selama tiga tahun ke depan.

Tahun pertama, pembelajaran dimulai dengan penguasaan bahasa Arab dan Al Quran.

“Empat tahun pendidikan syariah Islam. Kalau mereka baik, akan dikomunikasikan sampai tingkat S3-nya,” kata dia.

Adi menuturkan, tahun ini terdapat 800 pendaftar sebelum akhirnya dinyatakan 13 peserta yang lolos.

“Tujuh dari Jawa Barat, enam dari Sumatera, Bali,” ungkap dia.

Lebih lanjut, Adi memuji Emil yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap perkembangan pendidikan Islam.

“Gubernur satu-satunya, pimpinan daerah yang ingin melepas langsung. Ini satu-satunya, pertama kali pemimpin daerah yang ingin terlibat langsung dalam mencetak kader ulama,” kata dia.

(Yusuf Mugni/LIN)

Berita Terbaru

spot_img