Minggu 22 Desember 2024

Sidang di BAORI Masih Berjalan, Kepengurusan KONI Jabar 2018-2022 Sudah Terbentuk

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Ketua Umum KONI Jabar 2018-2022 terpilih, Ahmad Saefudin beserta tim formatur telah membentuk jajaran kepengurusan KONI Jabar masa bakti 2018-2022.
Terbentuknya jajaran kepengurusan KONI Jabar terjadi ditengah polemik kepemimpinan Brigjend (TNI) Ahmad Saefudin sebagai Ketua Umum KONI Jabar yang saat ini masih berproses di sidang Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI).
” Terkait masalah gugatan itu lain hal. Kita akui ‎tidak 100 persen benar atau sempurna terkait apa yang kita lakukan. Tetapi yang jelas, cita-cita kita ‎menuju lembaga yang benar-benar bisa dan mampu melaksanakan aturan main dalam kenegaraan, khususnya dalam keolahragaan,” ujar Ahmad Saefudin saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Senin (22/10/2018).
Ahmad menambahkan, pihaknya ingin mampu mempertanggugjawabkan semua hal dilakukan terhadap aturan publik serta sesuai dengan kemauan publik. Dengan demikian, olahraga bisa bermanfaat bagi masyarakat luas tidak hanya bagi masyarakat olahraga saja.
“Itu yang akan kita kejar. Kalau masih banyak koreksi, ya memang harus seperti itu. Kalau tidak ada koreksi, tidak benar kita berorganisasi. Yang jelas kita tidak berkonflik dan tidak boleh bermusuhan,” tambahnya.
Kepengurusan KONI Jabar 2018-2022 sendiri, lanjut Ahmad, akan dibawa untuk mewujudkan yang menjadi keinginan dan harapan dari Gubernur Jabar, M. Ridwan Kamil. Diantaranya bagaimana menyukseskan program Gubernur Jabar untuk meraih sukses juara umum di PON XX tahun 2020 di Papua, lalu membangun peradaban keolahragaan di Jabar serta membantu pembangunan perumahan bagi atlet berprestasi.
“Itu yang saya pahami dari program Gubernur Jabar untuk keolahragaan. Disamping itu, kepengurusan ini pun diarahkan untuk mewujudkan prestasi atlet sebagai sumber atlet nasional dan internasional. Dan KONI Jabar kedepan ini harus menjadi KONI yang profesional dan modern dalam arti tata kelola organisasi KONI sudah menjadi aturan baku sesuai aturan publik atau aturan kenegaraan. Disamping itu, KONI pun jadi daya tarik bagi masyarakat luas karena kita tidak ingin hanya menghabiskan anggaran dana dari masyarakat Jabar, kita ingin kebermanfaatan olahraga ini bagi masyarakat Jabar,” tuturnya.
Selain itu, Ahmad mengaku jika kepengurusan KONI Jabar 2018-2022 ingin mewujudkan Jabar sebagai kiblat dalam pembinaan olahraga prestasi di Indonesia. Karena itu, jajaran kepengurusan KONI Jabar kali ini pun diisi oleh sumber daya manusia yang lebih bervariatif.
“Mulai dari akademisi dan praktisi ‎olahraga, pelaku usaha, pelaku ekonomi kreatif, politisi, termasuk yang memiliki kemampuan lebih dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Dengan demikian, apapun yang dilakukan KONI Jabar kedepan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik,” terangnya.
Kepengurusan KONI Jabar 2018-2022 sendiri akan diisi oleh 92 orang personil yang 40 persen diantaranya merupakan muka-muka baru. Hal ini karena ada beberapa bidang tambahan seperti bidang media dan komunikasi ‎sebagai bentuk pertanggungjawabkan publik apa yang kita lakukan tidak secara administrasi tertulis saja tapi publik secara luas mengetahui apa yang dilakukan KONI serta bidang yang arahnya kepada pelibatan pelaku usaha sehingga ada kebermanfaatan olahraga sebagai vokal poin ‎untuk pertumbuhan industri olahraga kedepan.
“Saya tidak melihat efektif dari jumlah tapi saya melihat efisiensi dari output, artinya basis output. Silakan bekerja dimanapun juga yang jelas tugas dari KONI Jabar bisa ‎dilaksanakan dan diselesaikan, jadi bukan hanya kehadiran. Untuk itu, kita akan secepatnya melakukan audiensi dengan KONI Pusat karena kita berharap pada tanggal 24 atau 25 Oktober ini bisa dilakukan pelantikan. Ya, paling lambat di tanggal 30 Oktober dan yang pasti di bulan Oktober ini. Kita pun ingin kehadiran ‘bapak-bapak’ yang kita undang, karena mereka ‎bukan hanya diundang tapi minta untuk diundang,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)

Berita Terbaru

spot_img