Kamis 12 Desember 2024

Wawasan kesehatan reproduksi masih minim, BKKBN terus Promosikan KBKR

SUKABUMI, FOKUSJabar.id: Kesehatan reproduksi mungkin sudah lazim bagi masyarakat di kota-kota besar. Akses media, tingkat pendidikan, dan kemudahan memperoleh berbagai informasi menjadi deretan faktor yang cukup menentukan tingkat kesadaran dan wawasan kesehatan reproduksi.

Namun, bagi masyarakat di daerah, wawasan kesehatan reproduksi masih cukup rendah. Hal tersebut membuat BKKBN terus menggencarkan sosialisasi tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi (KBKR) ke berbagai daerah.

Jumat, (19/10/2018) bertempat di Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, BKKBN Provinsi Jawa Barat kembali mengadakan kegiatan ‘Promosi dan Pelayanan KB dan KR berkualitas di era JKN’.

“Saya harap melalui kegiatan ini, masyarakat bisa menambah wawasan tentang kesehatan reproduksi. Ini penting, sebab kesehatan reproduksi tidak bisa dipisahkan dari program keluarga berencana”, ujar Sri Murni Herlina, yang hadir sebagai perwakilan OPD KB Kota Sukabumi.

Hal itu diamini oleh Teguh Santoso. Teguh yang juga menjabat sebagai Kepala BKKBN Jawa Barat ini menegaskan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Ia menegaskan bahwa kesehatan reproduksi adalah bagian penting dari program keluarga berencana (KB).
“Dalam KB ada istilah ‘4 terlalu’ yang harus dihindari. Yaitu, terlalu tua, terlalu muda, terlalu dekat, terlalu banyak. Empat hal itu akan sangat berkaitan dengan kesehatan reproduksi”.

Dalam acara tersebut, hadir pula Dewi Asmara. Anggota komisi IX DPR RI ini, mengaku senang bisa terlibat langsung dalam kegiatan ini. Ia ingin ke depannya, masyarakat Sukabumi bisa benar-benar merasakan manfaat dari program KBKR ini, dan mengajak masyarakat untuk aktif menggalakan kembali program KB. Lebih lanjut ia menginginkan, melalui program KBKR ini masyarakat bisa semakin sehat dan sejahtera.

(Budi)

Berita Terbaru

spot_img