RUSIA, FOKUSJabar.id : Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) beserta delegasi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Bashkortostan, Rustem Mardanov, di Ibukota Republik Bashkortostan, Rusia.
Dalam pertemuan tersebut terungkap harapan dapat dilakukan peningkatan status kerja sama diantara keduabelah pihak. Yakni, dari LoI menjadi MoU Sister Province.
Sebelumnya Emil menegaskan bahwa Jawa Barat merupakan mitra kerja sama yang potensial, khususnya di bidang investasi, perdagangan, pertanian dan pendidikan.
“ Potensi investasi di Jawa Barat secara keseluruhan bernilai kurang lebih 1 Triliun Rubels, yang terdiri atas infrastruktur dan utilitas publik,” katanya di Ulitsa Mendeleyeva, 158, Ufa, Republik Bashkortostan, Rusia, Kamis (18/10/18) pagi waktu setempat.
Selain itu, Jawa Barat juga akan menerapkan coffee diplomacy.
“ Ini adalah pengembangan hubungan kerja sama internasional melalui pemasaran kopi-kopi Jawa Barat. Baik melalui kegiatan ekspor kopi maupun melalui pembukaan kafe-kafe kopi produk Jabar di berbagai kota terkemuka di luar negeri. Termasuk di Moskow dan Federasi Rusia pada umumnya” ujar Emil.
Menurut Emil, potensi kelas menengah di Jawa Barat yang jumlahnya terus meningkat, ke depannya dapat diproyeksikan sebagai potensial market bagi Bashkortostan. Khususnya untuk produk-produk medis dan kosmetik yang menjadi keunggulan negara bagian Selatan Moskow.
Atas nama Pemerintah Bashkortostan, Perdana Menteri Republik Bashkortostan, Rustem Mardanov menyambut baik tawaran tersebut. Terlebih, sejak tahun 2017 lalu di masa kepemimpinan Gubernur Ahmad Heryawan telah ditandatangi Letter of Intens (LoI) antara Provinsi Jawa Barat dan Republik Bashkortostan, untuk pengembangan kerjasama di Bidang Pertanian, Pendidikan, industri dan perdagangan serta kebudayaan.
Republik Bashkortostan merupakan salah satu negara bagian dengan jumlah penduduk muslim terbesar di Rusia disamping negara bagian Tatarstan.
“ Kami sangat berharap dibawah kepemimpinan Bapak Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat yang baru, dapat dilakukan peningkatan status kerjasama diantara keduabelah pihak hingga dijabarkan ke dalam naskah-naskah perjanjian kerjasama yang konkrit dan menguntungkan keduanya,” kata Rustem Mardanov.
(Bam’s)