BANDUNG, FOKUSJabar.id: BKKBN bersama DPR RI Komisi IX kembali melakukan sosialisasi program kependudukan keluarga berencana pembangunan keluarga (KKBPK) yang dilaksanakan di Kampung Astaraja Desa Margahurip Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, Kamis (18/10 2018).
Perwakilan Komisi IX DPR RI Saeful Bachri mengatakan program sosialisasi tersebut tidak hanya berbicara mengenai alat kontrasepsi semata akan tetapi bagaimana agar program ini bisa membangun keluarga yang sehat dan sejahtera dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga secara optimal.
“Program KKBPK ini merupakan agenda yang harus diprioritaskan secara masif kepada masyarakat khususnya di daerah yang laju pertumbuhan penduduknya tinggi seperti di Kabupaten Bandung,” katanya.
Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Pintauli Siregar menghimbau kepada seluruh keluarga di Indonesia khususnya di Kampung Astaraja untuk mengikuti program Keluarga Berencana yang sudah dicanangkan oleh pemerintah.
“Pasalnya, ledakan pertumbuhan penduduk sangat berpotensi menyebabkan gejolak sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu, indikator bahwa peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dapat dilihat dari pelaksanaan delapan fungsi keluarga. Harus diingat bahwa ikut berpartisipasi dalam keluarga berencana bukan untuk membatasi kelahiran tetapi merencanakannya agar keluarga sejahtera dan sehat,”jelasnya.
Sementara itu, perwakilan DP2KBP3A Endi Supriyadi menyatakan
Keluarga berencana memiliki program unggulan yaitu Kependudukan Keluarga Berencana Pembanguan Keluarga (KKBPK) dimana mempunyai tiga makna.
“Yaitu kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Dimana dalam melaksanakan hal tersebut dibagi menjadi tiga jenis pembinaan yaitu, bina keluarga balita (BKB) bina keluarga remaja (BKR) bina keluarga lansia (BKL),” jelasnya.
Dalam melakukan tiga pembinaan tersebut, lanjut ia harus dipadupadankan dengan delapan fungsi keluarga yaitu, agama, sosial, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, pelestarian lingkungan dan reproduksi.
(Budi)
