TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Alat musik tradisional khas Tasikmalaya calung renteng. nyaris punah. Bahkan banyak generasi muda tak mengenalnya. Oleh karena itu kelompok masyarakat di Tasikmalaya melakukan sebuah gebrakan dengan membuat Festival Calung Renteng.
“Festival ini digelar, harapan agar dapat lebih dikenal oleh generasi muda, Festival Calung Renteng ini melibatkan ribuan pelajar tingkat SLTA/ sederajat se-Kota Tasikmalaya,” ujar Ketua Pelaksana Festival Calung Renteng, Riki M Hamzah Riki saat dijumpai di acara festival yang digelar di Objek wisata Karang Resik, Kec.Cipedes Kota Tasikmalaya Minggu (14/10/18).
Menurutnya, festival ini dikemas lewat kolaborasi antara calung renteng, angklung, perkusi dan alat musik modern. Dalam festival yang menampilkan beberapa lagu khas Jawa Barat itu, total terdapat 1.093 pelajar dari 15 sekolah.
”Calung renteng alat musik yang mirip dengan angklung karena sama-sama terbuat dari bambu. Hanya saja, calung dimainkan dengan cara dipukul seperti alat musik belera dengan nada bervariasi,”ujarnya.
Saat ini satu-satunya pegiat calung renteng ada di Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya. Mengingat pegiat calong renteng mayoritas sudah berusia senja, maka harus segera diwariskan kepada generasi muda lewat kegiatan seperti ini.
Riki mengakui, meski sama-sama terbuat dari bambu, namun calung renteng masih kalah pamor dibandingkan angklung. Mengingat, angklung telah diakui dunia lewat UNESCO sebagai salah satu alat musik tradisional warisan dunia.
”Festival Calung Renteng ini bagian puncak acara Priangan Tourism Fair, ini pameran potensi budaya dan pariwisata di wilayah Priangan Timur. Meski baru dilakukan untuk pertama kalinya, ia menargetkan rangkaian kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin setiap tahun di tiap-tiap wilayah Priangan Timur agar kecintaan terhadap seni-seni tradisional tetap terjaga,”pungkasnya.
(SEDA/DAR)