CIREBON, FOKUSJabar.id: Dalam kurun 5 Tahun terakhir, pemerintah memang sedang gencar-gencar nya melaksanakan pembangunan di sentral infrastruktur. Tidak hanya itu, di sentral non infrastuktur pun Pemerintah tengah mengupayakan suatu kegiatan yang bertujuan mensejahterahkan masyarakat.
Upaya yang dimaksud tidak lain adalah Sosialisasi KB yang bertema “Promosi dan Pelayanan KB KR Yang Berkualitas. Komitmen pemerintah dalam mengupayakan kesejahteraan terus berlanjut. Kali ini, bertempat di Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, Sabtu (13/10/2018).
Diawali dengan sambutan tarian khas daerah, para peserta yang datang begitu antusias mengikuti acara yang digawangi oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKKBN) Provinsi Jawa Barat bersama Mitra Kerja Tahun 2018.
Dalam sambutannya, Kabid KBKR Jawa Barat, dr Haqqiet qie (Haki) mengatakan “bahwa Program KB dan KR sangat lah penting guna mencegah dan meminimalisir angka kepadatan dan angka kematian ibu dan anak.” Hal ini diungkapkannya sejalan dengan banyak nya jumlah penduduk di Provinsi Jawa Barat dan angka kematian ibu anak. Lanjutnya, “tidak hanya persoalan KB saja, kami juga fokus kepada kebutuhan kesehatan reproduksi bagi perempuan. Perempuan wajib tau mengenai kesehatan reproduksinya. Karena bukan hanya kesiapan mental saja, tapi juga kesiapan alat reproduksi perempuan untuk melahirkan. Karena ketika melahirkan, umur terbaik bagi perempuan itu mempengaruhi resiko kematian bagi si ibu dan calon bayi.”
dr Haki juga mengungkapkan, kenapa pemerintah memprogramkan dua anak cukup. Hal itu bukan untuk menghambat masyarakat mempunyai banyak keturunan. Tetapi bertujuan dalam meningkatkan anak-anak kearah yang lebih berkualitas, sehingga keluarga bisa menjamin anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan yang layak ke jenjang yang lebih tinggi, sesuai dengan kemampuan keluarga. Keluarga yang kecil bisa menjamin kualitas pendidikan anak tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan SDM yang ada di Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga berharap tidak ada lagi keluarga yang pergi keluar negeri untuk menjadi tenaga-tenaga kerja sebagai pembantu. Hal ini membuktikan bahwa kualitas SDM yang ada di Indonesia semakin turun.
“Apabila keluarga bisa menjamin Pendidikan dan intelektual anak dengan keluarga yang kecil, maka bisa meningkatkan kualitas keluarga sejahtera. Berbicara tentang keluarga sejahtera tersebut kembali lagi kepada keluarga tersebut, sejahtera seperti apa yang kita inginkan dari internal keluarga,” tukasnya. Ia juga menambahkan, guna dari program KB adalah sebagai penjamin kesehatan keluarga, karena jarak antara anak yang satu dengan anak yang lain bisa diperhitungkan. Karena istri yang melahirkan secara terus menerus sangat beresiko pada kesehatan istri dan anak yang akan di kandung.
“Jadi sangat disarankan dua anak cukup dengan cara mejaga jarak antara kelahiran anak yang satu dengan anak yang lainnya. Yang penting sebagai pengetahuan bahwa program KB tidak hanya dikhusus kan untuk perempuan tapi juga untuk pria. Dan menjaga agar usia pernikahan yaitu laki-laki 25 tahun yang perempuan 20 tahun.untuk menciptakan keluarga impian yang di inginkan, tergantung kepada program kesejahteraan apa yang bapak ibu tentukan,”pungkasnya.
Saat ini, Pemerintah telah menyediakan pelayanan berupa Faskes disetiap sektor di hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal ini untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan KB dan KR secara merata.
“Dalam 3 bulan terakhir, Sosialisasi KB terus berjalan. Sampai saat ini, kegiatan ini masih marathon diseluruh wilayah Jawa Barat. Kami berharap agar masyarakat Jawa Barat khususnya Cirebon memanfaatkan dengan mengikuti dan mengamalkan ilmu tentang KB ini ke kehidupan sehari – hari.” Ungkap Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, H. Supadi Priyatna.
Dalam acara yang dilaksanakan di Kabupaten Cirebon tersebut, kemeriahan kegiatan ditambah dengan pembagian Doorprize, bantuan, sembako dan juga pelayanan Kb. Diharapkan adanya program sosialisasi KB, masyarakat akan menjadi sejahtera dan bahagia.
(Budi)