JAKARTA, FOKUSJabar.id: Nahdlatul Ulama (NU) meluncurkan NU Channel. Channel itu berisi program-program yang mendidik, tidak provokatif dan mengajarkan toleransi.
Tidak hanya itu, NU Chanel pun menayangkan sejumlah program menarik, seperti dakwah, doa, kebudayaan, seni, diskusi dan talkshow.
Masyarakat di era digital saat ini telah menjadi penikmat dan korban dari internet serta sosial media. Menurut data Januari 2018 lalu, pengguna aktif sosial media di Indonesia mencapai 130 juta jiwa dari total populasi 265 juta jiwa.
Sekitar 120 juta dari pengguna aktif, menggunakan perangkat mobile seperti smartphone atau tablet dan secara
berurutan, posisi sosial media yang paling banyak diunduh adalah Whatsapp, Facebook dan Instagram.
Melalui media-media tersebut, penyebaran informasi menjadi mudah dan sederhana.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kyai Said Aqil Siroj
menjelaskan, hadirnya NU Channel
karena banyak berita atau paham bermuatan provokatif yang memengaruhi pola pikir masyarakat awam.
Berita-berita itu telah tersebar secara bebas, khususnya di sosial media. Hal ini, kata dia, berpotensi membahayakan kesatuan dan persatuan bangsa.
“Hoaks (berita bohong) yang banyak beredar telah meresahkan masyarakat. Serangan hoaks bahkan menyasar pola pikir dan cara pandang, sehingga masyarakat harus teliti dan waspada menyaring informasi yang diterima,” kata dia.
Menurut dia, NU melihat adanya urgensi dalam meluruskan faham-faham radikal yang tengah beredar. Salah satu caranya adalah dengan memelihara iklim toleransi serta melakukan gebrakan dalam merespon kemajuan zaman melalui peluncuran NU Channel pada Ninmedia.
“Dalam rangka menyebarkan berita
baik dan menetralisasi konten-konten negatif, seperti hoaks yang tersebar, salah satu gebrakan yang telah dilakukan PBNU adalah meluncurkan NU Channel yang bisa dinikmati melalui Ninmedia.
Melalui Ninmedia ini, masyarakat di daerah pelosok dan perbatasan Indonesia kini bisa menikmati NU Channel dan TV-TV Indonesia lainnya secara jernih,” jelas Wasekjen PBNU sekaligus Pimpinan NU Channel Imam Pituduh.
Sementara itu, President Director Ninmedia Rahadi Arsyad menjelaskan, pemerataan teknologi informasi adalah hak seluruh masyarakat Indonesia. Termasuk untuk mereka yang ada di daerah pelosok dan perbatasan.
Bekerjasama dengan puluhan channel, Ninmedia ingin membangun ekosistem penyiaran free to air (FTA) yang berkualitas dan dapat dijangkau seluruh masyarakat secara gratis hingga ke daerah pelosok.
“Ninmedia adalah terobosan baru dunia penyiaran Indonesia, dan sebagai satu-satunya layanan siaran TV satelit FTA dengan frekuensi KU Band di Indonesia. Ada puluhan channel yang bisa dinikmati secara gratis, mulai dari tayangan hiburan, keagamaan, pendidikan dan ilmu pengetahuan, ” kata Rahardi.
Tidak hanya itu, Ninmedia pum menyiarkan tayangan yang berkualitas, baik dari segi mutu tontonan hingga teknis penyiaran yang jernih.
(LIN)