BANDUNG, FOKUSJabar. co. id: Bersama dengan DPR RI Komisi XI, BKKBN kembali mengkampanyekan keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Jum’at (12/10/2018).
Perwakilan DPR RI Komisi XI Adang Sudrajat mengatakan kegiatan sosialisasi bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya KB.
“Untuk itu kita terus mengampanyekan agar tidak terjadinya pernikahan dini. Kenapa? Karena belum kesiapansecara hormonal itu tidak baik bagi kesehatan bayi dan sang ibu. Tapi, jangan juga menikah terlalu tua, karena juga bisamengancam jiwa sang ibu,” katanya.
Adang pun mengungkapkan, pentingnya seorang ibu memberikan aksi ekslusif kepada anaknya.
“Agar anak sehat seorang ibu harus menyusui anak selama 24 bulan. Sebelum waktunya maka jarak kelahiran diatur antara anak yang satu dengan anak yang selanjutnya, agar gizi anak tersebut terpenuhi,” ungkapnya.
Sementara itu, Koalisi Kependudukan Perwakilan (KKPB) BKKBN Jawa Barat Wawan menyebutkan, ada tiga fungsi BKKBN.
“Menggerakan masyarakat, mengadvokasi dan pelayanan KB, ” sebutnya.
Menurut ia, keluarga sebagai kelompok kecil mempunyai beberapa fungsi, yakni fungsi agama sebagai pondasi dasar pembentukan karakter, fungsi ekonomi mempunyai peranan penting untuk mencukupi kebutuhan sandang, papan, dan pangan.
“Di kabupaten Bandung telah terjadi ledakan penduduk. Jumlah penduduk Kabupaten Bandung mengalami pelonjakan yang besar di daerah jawa barat. Ini harus dikendalikan, agar tidak mempengaruhi beberapa faktor penting yang ada di masyarakat ” ucapnya.
Selain itu, Kabid KB Kabupaten Bandung Ade Suparman menjelasakan ada empat T yang harus dijalankan oleh masyarakat untuk menjadikan keluarga sehat dan sejahtera.
“Tidak terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak. Juga menggukan alat kontrasepsi jangka panjang adalah program kb yang lebih aman dan tidak terlalu beresiko bagi para pengguna alat KB,” pungkasnya.
(Budi)