BANDUNG, FOKUSJabar.id: ‘Bekerja tanpa melupakan kesenangan dan hobi’, kalimat tersebut pas dialamatkan kepada para pemuda kreatif dan pekerja keras yang tergabung di ‘Oyon Klub’.
Oyon Klub adalah komunitas ojek online dan offline di Jalan Pagarsih, Kota Bandung. Sejak berdiri Juni 2018 lalu, anggota komunitas ini terus bertambah dan terus menebar semangat berkreativitas bahkan menghasilkan uang.
Mereka memilih untuk mantap melangkah menekuni ojek online tanpa meninggalkan pekerjaan tetap mereka, bahkan hobinya.
“Asalnya kita nongkrong nggak karuan, namun kita berpikir bagaimana agar tongkrongan tetap ada tetapi penghasilan (uang) bertambah. Akhirnya kita buat Oyon Klub dan mulai berbicara nilai ekonomi yang harus dihasilkan,” kata Rifki Ramadan salah seorang anggota Oyon Klub.
Karyawan salah satu minimarket ini tak segan mengajak semua orang di komunitasnya untuk terus semangat dan mantap melangkah ke depan. Terlebih kata dia, masa muda harus terus diisi dengan hal-hal positif, bahkan menghasilkan uang.
“Anggota Oyon Klub ini semua bekerja dan memilih ojek online sebagai kerjaan sampingan. Di waktu senggang kami tetap menjalankan hobi kita di
band. Mulai dari desainer, tukang instalasi listrik hingga PNS ada di kami,” jelas dia.
Lebih lanjut dia pun mengajak para pemuda lainnya untuk terus bergerak di jalur positif dan berkarya.
“Alhamdulillah walaupun kita bekerja, kesenangan dan hobi tidak kami tinggalkan,” kata pemuda yang hobi musik ini.
Tentunya ada sejumlah strategi yang bisa dijalankan untuk tetap bisa bersaing dengan operator ojek online lainnya agar tetap eksist di hobi tapi pekerjaan dan kesenangan bisa dirasakan.
“Saya ini pekerjaan tetapnya sebagai karyawan salah satu minimarket, sampingannya Ojek online. Selain dapat bonus, setiap bulan kita punya dua sumber pendapatan. Mumpung masih muda, mari terus kreatif dan jangan terbelenggu gengsi, jalan saja, terus bekerja dan memberikan kontribusi positif di lingkungan,” tutur dia.
pendapatan
Roni salah seorang anggota lainnya mengaku bisa 15 kali jalan dalam sehari. Perjalanan tersebut dilakukan setelah pekerjaannya sebagai tukang sablon selesai dilakukan.
“Zaman now ini sepertinya tidak bisa hanya mengandalkan satu sumber penghasilan, makanya kami memilih ojek online, selain menjanjikan, ada bonus, dapat intensif juga dari konsumen. Alhamdulillah penghasilan lumayan bagus, hobi juga bisa jalan terus,” kata Roni.
Kaitannya dengan waktu, kata dia, semua bisa diatur sendiri, apalagi ojek berbasis aplikasi ini memungkinkan untuk on/off kapan pun. Dengan begitu, dirinya bisa menyesuaikan saat harus menjalankan pekerjaan pokoknya sebagai tukang sablon, atau sebaliknya di waktu tertentu.
“Gampang, justru managemen waktu saya jadi teratur, efisien, mana waktu online, waktu hobi dan waktu pekerjaan tetap,” tutur dia.
Namun, kata dia, strategi pun harus dimiliki para pemotor ojok online. Misalnya di jam dan daerah mana saja konsumen banyak, termasuk konsumen yang tidak pernah lupa memberi intensif. Hal itu harus diketahui untuk menghasilkan uang banyak dengan waktu yang efisien.
“Saya sih senang sekali menjalankannya, tetap bekerja tanpa meninggalkan kesenangan dan hobi,” kata dia.
(LIN)