BANDUNG, FOKUSJabar. co. id: Perwakilan OPD Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Bandung Minkoriyatin menyampaikan program KB untuk menurunkan angka kelahiran dan pertumbuhan masyarakat.
“Program KB ini adalah program pendewasaan usia perkawinan. Ini dikhususkan untuk para remaja agar mereka mempunyai pengetahuan tentang tidak melakukan pernikahan dalam usia dini, sebelum masuknya masa dewasa,” ucapnya dalam acara sosialisasi program KB, Kamis (11/10/2018) di Desa Gandasari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung.
Menurut ia, untuk penjarangan dan menekan angka kelahiran anak dengan cara pemasangan alat kontrasepsi.
Selain itu, lanjut ia pembangunan keluarga bertujuan untuk kesejahteraan keluarga, dimulai dari pembinaan anak balita sampai usia dewasa. agar anak berkembang secara optimal.
Sementara itu, perwakilan BKKBN Jawa Barat Yudi Suryadi menyampaikan program KB tidak hanya selalu membahas alat kontrasepsi.
“Jadi jangan salah persepsi apabila ada kegiatan KB. Berbicara tentang KKBPK kita membicarakan siklus hidup seseorang dari mulai perencanaan pernikahan sampai perencanaan punya anak, dan mendapatkan keturunan yang berkualitas. Untuk itu kita harus mempunyai rencana yang matang, apa tujuan kita berkeluarga,” tuturnya.
Anggota pewakilan Komisi IX DPR RI Adang Sudrajat mengatakan BKKBN mempunyai misi meningkatkan kualitas SDM. Kependudukan Indonesia saat ini sudah sangat berat. Negara Indonesia kependudukannya berlebihan, sedangkan di negara lain malah kekurangan penduduk.
“Saat saya melakukan kunjungan ke negara Belarusia, disana pertumbuhan penduduknya sangat negatif. Pembangunan keluarga sangat penting karena sebagai pertahanan masyarakat kecil dalam sebuah bangsa. Semakin banyak jumlah penduduk negara Indonesia, maka semakin banyak juga faktor pembagi ekonomi dalam masyarakat. Apabila faktor pembagi ekonomi sudah banyak, maka akan berpengaruh kepada tingkat kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
(Budi)