BOGOR, FOKUSJabar.id : Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Boling Indonesia (PBI) Jawa Barat menilai ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII Jabar sebagai ajang penjaringan atlet yang terbaik untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 di Papua.
Atlet-atlet Boling yang berlaga di ajang Porda XIII Jabar tahun 2018 pun memiliki kewajiban membela Jabar di PON XX jika lolos dari seleksi.
Ketua Harian Pengprov PBI Jabar, H. Darmadji menuturkan, semua atlet yang berlaga di Porda XIII Jabar sudah menandatangani pakta integritas terkait kesiapan mereka membela Jabar di ajang PON XX jika yang bersangkutan lolos seleksi.
Ajang Porda XIII Jabar sendiri, lanjutnya, menjadi ajang perdana untuk penjaringan atlet Boling potensial Jabar.
” Jadi, rugi kalau atlet tidak ikut di Porda XIII Jabar, seperti Nadia Pramanik yang memilih pindah ke Sumatera Utara apalagi belum ada izin dari Pengcab yang bersangkutan (Kota Bandung) dan Pengprov. Baik Pengcab maupun Pengprov pun sudah memberikan jawaban penolakan, sehingga Nadia Pramanik kemungkinan besar tidak bisa berlaga di PON XX nanti atas nama Sumatera Utara,” ujar Darmadji saat ditemui di Bogor Boeling Center, Bogor Nirwana Residence (BnNR) Kota Bogor, Kamis (11/10/2018).
Untuk penentuan atlet yang akan membela Jabar di PON XX sendiri, Darmadji mengaku akan melakukan seleksi pasca pelaksanaan Porda XIII Jabar. Pihaknya menargetkan, pelaksanaan seleksi bisa digelar paling lambat di awal tahun 2019 sehingga proses pelatihan daerah (pelatda) PON XX pun sudah bisa dilakukan.
“Idealnya, kita berharap dua tahun sebelum PON XX itu sudah digelar pelaksanaan Pelatda. Bibit atlet boling Jabar yang berlaga di Porda XIII ini sudah cukup bagus dan tinggal polesan untuk PON. Tapi kita tidak bisa menggelarnya jika tidak ada dukungan dari KONI maupun Pemprov Jabar. Jadi, terlepas dipertandingkan atau tidak di PON XX nanti, kita akan tetap melakukan pembinaan berkesinambungan bagi atlet boling,” tegasnya.
Sementara itu, dari dua nomor yang sudah digelar dan selesai pada Rabu (10/10/2018) malam kemarin, Kota Bandung berhasil menambah satu medali emas dan satu medali perunggu. Medali emas diraih pasangan atlet putra Rangga Dwichandra Yudira dan Adhiguna dari nomor double putra setelah mencetak total pinfall terbanyak 2189.
Sementara medali perak diraih pasangan atlet Kabupaten Bogor, Kusno dan Satriadi setelah mencetak total pinfall 2131. Sedangkan medali perunggu diraih pasangan atlet Kabupaten Bandung Barat, Fadel Abdullah dan M Wildan dengan total pinfall 2121.
Di nomor double mix, pasangan atlet Kota Bandung, Herlina dan Dhavin harus puas dengan medali perunggu setelah mencetak total pinfall 2019. Medali emas di nomor double mix, diraih pasangan atlet Kota Bekasi, Budi Putranto dan Rhiyane Humaire setelah mencetak total pinfall 2053, terpaut 4 pin dari peraih medali perak dari Kota Cirebon atas nama Rustam Efendi dan Agustin.
Hingga hari ini, Kamis (11/10/2018), cabang olahraga Boling Porda XIII Jabar sudah mempertandingkan lima medali emas. Kota Bandung sendiri masih memimpin dengan raihan empat medali emas dan satu medali perunggu. Hingga hari terakhir pertandingan, Minggu (14/10/2018), cabang olahraga boling masih menyisakan enam nomor pertandingan. Yakni nomor trio putra dan putri, nomor all event putra dan putri, serta nomor master putra dan putri.
(ageng/bam’s)