BOGOR,FOKUSJabar.id: Pertandingan cabang olahraga Judo pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII Jabar tahun 2018, digelar sedikit berbeda. Pasalnya, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Jabar menggelar pertandingan dengan membagi dua kelas berbeda yakni kelas nasional dan kelas standar.
Sekretaris Umum Pengprov PJSI Jabar, Arnold Silalahi menuturkan, cabang olahraga Judo pada Porda XIII Jabar mempertandingkan total 26 nomor. Yakni 16 nomor di kelas nasional, 8 nomor di kelas standar, dan 2 nomor kata.
“Untuk kelas nasional dan kata, atlet yang berlaga tidak dibatasi usia atau bebas. Sedangkan di kelas standar, atlet yang bertanding kita batasi usia maksimal 18 tahun,” ujar Arnold saat ditemui usai pertandingan cabang olahraga Judo di GOR IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Senin (8/10/2018).
BACA JUGA:
Makam Eyang Cakra Ariadinata Sering Diziarahi Petani
Arnold menambahkan, digelarnya dua kategori yakni nasional dan standar pada Porda XIII Jabar tahun 2018 ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada atlet-atlet judo junior daerah agar bisa berlaga di multieven. Dengan demikian, perhatian pemerintah daerah bagi pengcab PJSI Kota/Kabupaten melakukan pembinaan atlet junior pun menapat perhatian.
“Dari total 207 atlet judo yang bertanding di Porda XIII, sebanyak 75 orang diantaranya merupakan atlet junior yang berasal dari 16 kota dan kabupaten. Ini menandakan jika pembinaan atlet junior di daerah mulai berkembang dan butuh perhatian juga dari pemerintah daerah setempat. Sedangkan untuk kelas nasional, atlet-atlet eks PON XIX yang membela daerahnya memang masih mendominasi di nomor mereka masing-masing,” terangnya.
Selain itu, lanjut Arnold, atlet-atlet yang berlaga di kelas standar pada Porda XIII Jabar kali ini pun disiapkan sebagai pelapis atlet seniornya. Pasalnya, pihaknya sudah menerima surat dari panitia PON XX tahun 2020 Papua terkait pembatasan usia atlet.
“Jadi di PON XX itu ada pembatasan usia atlet Judo maksimal 30 tahun. Dengan batasan usia tersebut, beberapa atlet andalan kita dipastikan tidak bisa bermain karena terbentur usia. Seperti Toni Irawan, Ikhsan Apriadi, Horas Manurung, dan beberapa orang atlet putri,” tuturnya.
Dari hasil pertandingan di kelas standar atau junior pada Porda XIII Jabar, tidak menutup kemungkinan jika kualitas atlet bagus bisa menjadi pelapis atlet yang terbentur usia untuk PON XX. Meski demikian, pihaknya harus berupaya ekstra keras dalam dua tahun kedepan untuk mempersiapkan atlet junior ini lebih siap untuk berlaga di pertandingan sekelas PON.
”Untuk sekelas PON, kemampuan atlet junior kita memang masih dibawah seniornya. Jadi kita harus ekstra kerja keras untuk meningkatkan kemampuan mereka sehingga bisa menggantikan seniornya untuk PON XX tahun 2020 mendatang,” pungkasnya. (ageng)
elar Pertandingan Kelas Junior di Porda XIII, PJSI Jabar Siapkan Atlet Pelapis untuk PON XX
(ageng)