BOGOR, FOKUSJabar.id : Urusan olahraga tidak melulu pada dimensi prestasi dan medali, tetapi dibalik itu harus ada dimensi filosofi yang dikandung olahraga.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil (Emil) saat membuka perhelatan Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII Jawa Barat tahun 2018 di stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
“Olahraga menjadi satu-satunya dimensi pembangunan yang bisa membangkitkan heroisme di dunia modern saat ini. Karena itu, jangan pernah melihat urusan olahraga hanya dari dimensi prestasi dan medali saja. Tapi dibalik itu harus ada dimensi filosofi dari olahraga yang harus diangkat. Dan hal tersebut selama ini kurang dieksplor,” ujar Emil.
Emil mencontohkan saat dirinya berbicara di hadapan perwakilan negara anggota di PBB ketika memperjuangkan pencak silat sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Dirinya menyebut jika pencak silat tidak hanya urusan beladiri. Namun dibalik itu ada seni musik yang dilestrikan melalui musik kendang, lalu ada seni tari, kemudia ada fesyen, serta ada nilai kehidupan yakni jiwa kesatria.
“Jadi semangat Jabar Juara itu tidak melulu soal dimensi medali. Saya ingin melihat filosofi dari setiap cabang olahraga yang bisa diwariskan ke anak cucu kita kelak. Dimensi itu yang kita butuhkan untuk peradaban baru kita,” terangnya.
Seperti di cabang olahraga sepakbola, bagaimana nilai-nilai hidup bisa terpancar. Misalnya dalam sepakbola itu tidak boleh curang dan harus fairplay, sehingga itu pula lah yang harus diterapkan dalam kehidupan.
Lalu harus berkeringat atau berusaha untuk bisa memenangkan pertandingan, maka harus berkeringat pula jika ingin sukses di kehidupan. Kemudian harus kompak dan memiliki tujuan yang jelas dalam kehidupan, seperti halnya sepakbola yang butuh sebuah kerjasama untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan.
”Nah seperti apa filosofi yang dikandung setiap cabang olahraga, kalau perlu bikin study terkait hal itu di setiap cabang olahraga. Ini menjadi penting untuk bisa ditularkan ke generasi muda dan generasi berikutnya. Bagaimana nilai heroisme, ksatria, dan nilai luhur lain bisa melekat di generasi muda kita. Dari olahraga, kita ingin lahirkan budaya luhur masyarakat Jabar,” tegasnya.
(ageng/bam’s)