TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Puluhan relawan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya dilatih water rescue (penyelamatan di air) saat terjadi banjir.
Pelatihan yang di pusatkan di Kolam Renang Mangkubumi Indah, jalan AH Nasution, dibuka langsung Sekda Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan Hasanuddin, Jumat (5/10/2018).
Ivan Dicksan menyebut, bencana alam seperti gempa bumi, banjir dan longsor tidak dapat diprediksi. Untuk itu, sebelum bencana itu terjadi yang mungkin akan menimpa kita seperti banjir, sebaiknya kita pahami dan ketahui tata cara menyelematkan diri.
” Pelatihan ini sangat penting bagi Satgas karena mereka garda terdepan yang nantinya melakukan penyelamatan bagi para korban,” kata dia.
Pengetahuan dan pemahaman hasil dari pelatihan tentunya untuk menangani ketika terjadi bencana banjir bandang. Dengan begitu, bisa meminimalisir terjadi korban jiwa karena Satgas sudah siap tanggap dalam melakukan pertolongan.
” Kita wajib waspada karena Kota Tasikmalaya diapit Sungai Citanduy, Ciwulan, Ciloseh. Termasuk, beberapa Situ. Diantaranya, Situ Gede dan Cibeureum. Ini perlu diantisipasi, karena mungkin saja akan terjadi kejadian yang tidak diinginkan semisal banjir yang membutuhkan kecepatan serta ketepatan dalam penyelamatan korban. Maka, tenaga-tenaga terampil sangat dibutuhkan,” tuturnya.
Selain Satgas, Ivan pun menginginkan seluruh masyarakat memiliki pengetahuan untuk mengantisipasi jika terjadi banjir.
” BPBD punya kewajiban sosial untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam menghadapi segala bentuk bencana. Dengan begitu, mereka bisa menyelamatkan diri saat terjadi banjir,” tambah dia.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Yudi Kustiadi menjelaskan, water rescue dilakukan karena wilayahnya diapit beberapa Sungai yang berpotensi terjadinya banjir.
” Satgas ini sudah siap melakukan penyelamatan jika terjadi banjir bandang, orang tenggelam, orang masuk sumur, Satgas ini terbagi, ada khusus water rescue, vertikal rescue dan all rescue,” jelas Yudi.
Usai pelatihan, pihaknya menjamin pengetahuan Satgas dalam penanggulangan bencana akan bekerja secara profesional sehingga mampu meminimalisir dampak bencana.
” Satgas ini mendapatkan pelatihan dari Basarnas Bandung dengan berbagai materi penyelamatan. Antara lain, penyelamatan dengan perahu karet, mengontrol kepanikan diri serta cara-cara mengevakuasi korban banjir dan korban tenggelam di air dan sumur,” singkatnya.
(Seda/Bam’s)