TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Wakil Walikota Tasikmalaya Muhammad Yusuf memerintahkan kepada pemborong yang mengerjakan proyek pembangunan Kirmir tembok penahan tanah (TPT) irigasi sungai Ciropoh di Blok RS.Permata Bunda untuk dibongkar. Alasannya proyek yang menelan anggaran Rp. 600 juta itu kualitasnya jelek.
”Diamati sekilas juga pekerjaanya jelek banget material yang dipakai tak berkualitas sehingga hasil pekerjaannya sangatlah buruk, dan nada spontan, Wawali meminta dan menginstruksikan pengawas proyek dan pelaksana pekerjaan untuk segera dibongkar karena hasil pekerjaan sangat buruk,” katanya saat melaksanakan monev ke sejumlah proyek infrastruktur di wilayah Kec.Indihiang Kota Tasikmalaya Rabu (03/09/18).
Wawali menilai, proyek yang dikerjakan CV Bumi Galuh Persada tersebut sudah tidak sesuai bestek. Wawali mengaku kaget pengawasnya tak peka. Dia mencurigai ada main mata dengan pemborong.
“Saya minta minta pengawas dan PPTK bekerja dengan cermat, tolong batasan lebar sungai dan area rumah sakit diukur lagi, jangan sampai lebar sungai jadi kecil dan sempit, ini kan dapat merugikan,”ujar Yusuf.
Yusuf juga menambahkan, pemasangan tembok penahannya sangat rapuh, ini diindikasikan campuran pasir dan semennya tidak sesuai dengan ketentuan. Ini dilihat dari batu-batunya tidak merekat dengan rapi, pasirnya pun tidak nempel ke batu karena campuran semennya sedikit.
”Saya tekankan pemborong harus mengerjakan proyek dengan benar sesuai bestek, ini kan menggunakan uang rakyat, hasil yang dikerjakan harus baik dan berkualitas, jika hasil pekerjaannya buruk, dampaknya akan merugikan masyarakat,”paparnya.
Sementara itu, PPTK yang juga Kasi Perencanaan Bidang PSDA PUPR Kota Tasikmalaya Heri Nugraha mengatakan, hasil monitoring dari tim, memang diakui kualitas pekerjaan tidak bagus sehingga ini perlu diperbaiki.
”Kita akan melaksanakan rekomendasi dari hasil Monev yang dilakukan Wakil Walikota bersama tim, kita akan bongkar untuk diperbaiki,”ujarnya.
Heri pun menegaskan, hasil pekerjaan akan dievaluasi dan rekanan yang mengerjakan proyek tersebut akan dipanggil”besok saya panggil pemborongnya dan menyuruh untuk memperbaiki pengerjaan TPT tersebut, karena kita semua bertanggungjawab terhadap kualitas pekerjaan,”pungkasnya.
(Seda/DAR)