PALU, FOKUSJabar.id: Sejumlah warga di Kota Palu dilaporkan menjarah dan berebut makanan di minimarket hingga pasar swalayan pascagempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018).
Seperti dilansir Kompas, penjarahan juga terjadi di sejumlah SPBU di Kota Palu. Sebab, belum banyak SPBU yang beroperasi.
Salah satu warga, Abdullah mengatakan, belum banyak bantuan makanan yang datang untuk mencukupi kebutuhan warga Kota Palu dan sekitarnya.
“Susah cari makan, Alfamidi dan BNS (Bumi Nyiur Swalayan) dijarah,” kata Abdullah.
Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).
Selain itu, gempa juga menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan Pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter.
Sejak berita ini diluncurkan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, berjumlah 420 orang.
(Vetra)