Jumat 13 Desember 2024

Misteri Sungai Cimuntur Dibalik Tewasnya Kholiludin

CIAMIS, FOKUSjabar.co.id: Kholiludin Warga Dusun Cikananga RT10/04 Desa Selamanik, Kecamatan Cipaku tewas mengambang di Sungai Cimuntur tepatnya di blok Cikembang Desa Selamanik, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (24/09/2018) sekitar pukul 08.00 WIB.

Penyebab kematian korban masih simpang siur. Namun diduga korban terpeleset saat menjalan ikan. Tapi ada yang menarik dibalik peristiwa itu menurut para kokolot di sana Cimuntur memang angker dan penuh misteri disamping ikannya banyak.

“Kalau melihat dari kronologis peristiwa itu ada hal aneh yang tak masuk logika, korban pergi menjala ikan pada Senin (23/09/2018) siang dan baru ditemukan pagi harinya. Seharian korban mungking mengambang atau dibawa mahluk gaib,” kata Abah Ewon tokoh masyarakat Selacai Cipaku.

Abah Ewon menjelaskan, Sungai Cimuntur tak bisa dilepaskan dengan Sejarah Kerajaan Tatar Galuh. Di Sungai tersebut pernah ditemukan sebuah sendok dan garpu yang diduga peninggalan kerajaan Galuh. Benda tersebut ditemukan di dasar sungai Cimuntur tepatnya di Desa Desa Lumbung, Kecamatan Lumbung.

Menurut Abah Ewon Sungai Cimuntur adalah tempat mandi para raja Galuh. Apabila dikaitkan dengan peristiwa meninggalnya salah seorang pemancing di Sungai Cimuntur, menurut Abah Ewon itu memang bisa jadi kecelakaan murni namun bisa juga karena ada hal mistis.

Sementara itu Kapolsek Cipaku, Kompol Asep Ishak menjelaskan, kejadian tersebut murni kecelakaan. Polisi mengetahui kejadian itu berdasarkan laporan keluarga korban, Senin (24/09/2018) sekitar pukul 13.00 WIB, korban pergi ke sungai Cimuntur untuk menjala ikan. Biasanya korban pada sore harinya sudah pulang. Tapi hari itu tak kunjung nongol ke rumah.

Keluarga mulai khawatir, Sungai Cimuntur disisir dari hulu sampai ke hilir namun korban tak kunjung juga ditemukan. Pihak keluarga pun meminta bantuan warga sekitar untuk mencari korban. Setiap tempat yang biasanya korban memancing ditelusuri. Namun tetap saja hasilnya nihil.

Beberapa orang warga meminta bantuan polisi. Stelah mendapat laporan, lanjut Asep, pihaknya bersama keluarga korban mendatangi lokasi yang diduga dijadikan tempat menjala oleh korban di Sungai Cimuntur. Setibanya di lokasi, polisi menemukan topi korban yang terongok di atas batu besar di tepi sungai. Polisi menduga bahwa korban tenggelam. Namun karena waktu itu hari sudah malam dan tak memungkinkan untuk dilakukan pencarian korban.

Para tokoh masyarakat dan polisi serta basarnas berunding apakah pencarian dilanjutkan atau menunggu besok. Sebagian besar setuju jika pencarian dilakukan pagi harinya, karena arus sungai deras sekali saat itu. Basarnas juga menyarankan agar pencarian korban dilanjutkan pagi hari. Alasannya kalau dipaksakan malah akan membahayakan tim pencarian.

Pagi harinya tim menyisir Sungai Cimuntur, beberapa saat kemudian sekitar pukul 08.12 korban ditemukan tersangkut diantara bebatuan dalam kondisi tak bernyawa. Warga pun geger termasuk pihak keluarga. Korban lalu diangkat ke darat dengan kondisi luka di bagian pelipis kanan, mengeluarkan cairan dari mulut dan telinga serta lebam.

(husen maharaja/dar)

Berita Terbaru

spot_img