JAKARTA, FOKUSJabar.id: Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin telah resmi mundur sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
“Setelah resmi dinyatakan sebagai cawapres, terhitung mulai hari ini saya mengundurkan diri sebagai Rais Aam,” ujar Ma’ruf kutip CNNIndonesia.com, Sabtu (22/9/2018).
Surat mundur itu dibenarkan oleh Ketua PBNU bidang Hukum PBNU Robikin Emhas. Menurutnya melalui rapat pleno PBNU yang digelar sore ini, pengunduran Ma’ruf sebagai Rais Aam sudah diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj.
“KH Ma’ruf pamit menanggalkan jabatan sebagai Rais Aam PBNU. Selanjutnya meminta doa, restu dan dukungan menapaki jalur perjuangan sebagai wakil presiden berpasangan dengan calon presiden Joko Widodo,” kata Robikin.
Sementara itu, Ma’ruf menjelaskan semenjak menerima amanah dari Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang Jawa Timur, tahun 2015, dia sudah bertekad (ber’azam) mewakafkan dirinya untuk menjalankan amanah tersebut sebaik-baiknya.
Namun, kata dia, ternyata Allah berkehendak lain. Tekadnya untuk menuntaskan amanah itu sulit terlaksana karena bangsa dan negara memanggilnya untuk memberikan pengabdian terbaik dengan dicalonkan sebagai wakil presiden.
Menurut Ma’ruf banyak masyaikh dan para kiai yang meminta ia untuk menerima panggilan tersebut. Karena hal tersebut merupakan kesempatan terbaik untuk membawa manhajul fikri dan manhajul harakah NU ke ranah yang lebih luar. Ia pun menerima panggilan sebagai cawapres tersebut. (Vetra)