BANDUNG, FOKUSJabar.id : Tak ingin hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membiayai proyek- proyek infrastruktur strategis, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terus berupaya meningkatkan berbagai peluang.
Salah satunya, melakukan pertemuan dengan Asian Development Bank (ADB) Indonesia tentang penjajakan pembiayaan.
Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil (Emil) menerima langsung kunjungan Country Director ADB Indonesia, Winfried Wicklein, di Ruang Lokantara, Gedung Sate Bandung.
“Jadi, ADB sangat bersemangat, datang Kepala Perwakilan Indonesia-nya. Kedatangannya ingin mendengarkan kebutuhan infrastruktur Jawa Barat,” ungkap Gubernur.
Menurut Emil, kebutuhan mendasar yang ingin dikejar pihaknya selama lima tahun ke depan, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Sementara untuk memenuhi tujuan tersebut, diperlukan aksesibilitas yang mampu menunjang pergerakan orang maupun barang. Maka, rasio infrastruktur harus terus digenjot.
Adapun sejumlah infrastruktur yang akan dikejar selama lima tahun ke dapan antara lain, jalan tol, transportasi berbasis kereta api, bandara dan pelabuhan. Tidak hanya itu, diproyeksikan juga untuk membangun sekolah dan rumah sakit.
“Jalan tol jadi prioritas, transportasi berbasis kereta api jadi prioritas, kemudian penambahan bandara dan pelabuhan jadi prioritas,” kata Emil.
Ada tiga opsi yang bisa dilakukan demi memenuhi kebutuhan pembiayaan proyek infrastruktur tersebut. Yakni, pinjaman langsung, pinjaman lewat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dari pola-pola tersebut, Pemprov Jabar, ADB, serta pemangku kepentingan terkait, kedepan akan bertukar pikiran untuk mencari pola kerjsama yang tepat.
“Kalau konvensional lama, ada banyak mimpi Jawa Barat yang harus dikejar, kalau hanya mengandalkan APBD saja lama tercapainya,” katanya.
(Bam’s)