KAB. CIREBON – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta kepada ITB Cirebon agar menyediakan kuota khusus untuk masyarakat Cirebon. Kuota ini diberikan agar masyarakat Cirebon bisa mengenyam pendidikan di salah satu kampus prestisius ini.
Hal itu diungkapkan Wagub Uu saat menghadiri acara Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah dan Pinjam Pakai Barang dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon kepada Kementerian Ristekdikti untuk Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) ITB Cirebon.
“Harapan kami kepada ITB ada kuota untuk kabupaten Cirebon itu sendiri. Jangan sampai seperti di universitas lain, ada di Kota Bandung tapi masyarakat Jawa Baratnya tidak ada, habis oleh provinsi-provinsi yang lain,” kata Uu yang ditemui usai acara penandatanganan hibah di Gedung Asrama Haji Watubelah, Jl. Raden Fatahillah, Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat (21/9/18).
Menurut Uu, program ini sebagai salah satu akselerasi Jabar Juara lima tahun mendatang. Untuk itu, pihaknya menyambut baik dan sangat mendukung adanya perguruan tinggi negeri yang punya program studi di daerah.
“Saya sangat mendukung untuk adanya perguruan tinggi atau universitas yang melebar ke daerah. Jadi, tidak menumpuk di Bandung dan ini merupakan program kami Jabar Juara dalam RPJMD yang akan datang,” ujar Uu.
Uu berharap, dengan adanya PSDKU ITB di Cirebon ini bisa memberikan manfaat bagi warga Cirebon. Selain itu, program ini juga diharapkan bisa meningkatkan ekonomi dan peluang kerja masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Cirebon memberikan hibah tanah kepada Kementerian Ristekdikti untuk pengembangan kampus permanen ITB Cirebon. Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra mengatakan bahwa hibah tanah seluas 30 hektar ini akan diberikan secara bertahap.
“Sebagaimana yang kita ketahui bersama pelaksanaan hibah barang milik daerah yang berupa tanah yang dilakukan hari ini merupakan tahap pertama,” ungkap Sunjaya.
Kampus permanen ITB Cirebon terletak di Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Selain itu, Pemkab Cirebon juga memberikan hak pinjam pakai barang berupa tanah dan bangunan yakni Gedung Asrama Haji Watubelah Kabupaten Cirebon untuk kampus sementara ITB Cirebon.
Penandatanganan naskah perjanjian hibah tanah dan pinjam pakai Gedung Asrama Haji ini dilakukan oleh Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra bersama Sekjen Kementerian Ristekdikti Ainum Naim. Wagub Uu menyaksikan langsung prosesi serah terima hibah dan naskah perjanjian pinjam pakai barang tersebut.
Tiga Program Studi
Pada 2015 lalu Kementerian Ristekdikti memberikan mandat kepada tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Barat, yaitu Unpad, IPB, dan ITB untuk mendirikan kampus di luar domisili. Setahun kemudian, ITB menindaklanjuti hal tersebut dengan mendirikan kampus ITB di Cirebon dengan bantuan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, bahwa higga saat ini PSDKU ITB Cirebon memiliki tiga program studi (prodi), yaitu Prodi Teknik Industri (FTI), Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (SAPPK), dan Prodi Kriya (FSRD).
Pendirian tiga prodi ini disesuaikan dengan potensi dan keunggulan yang dimiliki Cirebon Raya, sebagai kota wisata dan kota industri yang lengkap dengan multimoda transportasi.
“Kenapa Kriya? Karena Cirebon ini punya batik dan batik ini aset bangsa. Kami siap memajukan Cirebon dengan batiknya, sehingga lebih maju,” kata Kadarsah.
“Lalu kenapa Perencanaan Wilayah Kota? Cirebon sudah memiliki multimoda yang lengkap. Kemudian industri, karena Cirebon punya laut, bandara, pelabuhan yang memerlukan penataan yang sistematik,” jelasnya.
Jumlah persentase mahasiswa ITB Cirebon Tahun Ajaran 2016-2017 berasal dari Jawa Barat 20% dan luar Jawa Barat 80%. Prodi Teknik Industri memiliki mahasiswa sebanyak 43 orang, Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota jumlah mahasiswanya sebanyak 43 orang, dan Prodi Kriya dengan jumlah mahasiswa sebanyak 25 orang.
(HUMAS JABAR)