BANDUNG,FOKUSJabar. co. id : Perwakilan BKKBN Jawa Barat (Jabar) Wawan Ridwan mengungkapkan sosialiasi program KB lebih menekankan pada perencanaan pernikahan, dimana batasan usia menikah harus diperhatikan.
“Untuk perempuan 21 tahun dan laki-laki 25 tahun,” katanya dalam acara sosialisasi, Rabu (19/09/2018) di
Desa Kiangroke Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.
Menurutnya, kematangan usia pernikahan sangat penting. Sebab, dalam membina rumah tangga harus diperhatikan kesiapan dalam usia matang. Sehingga, secara psikologis dan fisik sudah siap.
“Jangan menikahkan anak terlalu dini apalagi masih diusia remaja, menilah itu butuh persiapan yang matang,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala dinas DP2AKB KB Kabupaten Bandung, Arindi Purwanto
mengatakan pentingnya mengikuti program KB. Khususnya program KKBPK yang terus di lakukan oleh BKKBN bersama komisi IX DPR RI
“Dengan mengikuti program KB maka kita telah turut menekan angka kelahiran, mengendalikan ledakan penduduk yang kian hari kian meningkat,” katanya.
Selain itu perwakilan Komisi IX DPR RI Agung Yanyasusan menyatakan
Komisi IX merupakan Mitra strategis bagi BKKBN, khususnya mengenai pengendalian pertumbuhan penduduk.
Kendati begitu, kata ia program KKBPK merupakan tanggung jawab kita semua, baik sebagai aparatur pemerintah maupun sebagai masyarakat biasa.
Menurutnya, untuk membangun Indonesia yang sejahtera dapat dimulai dari hal yang terkecil salah, satunya adalah dari keluarga.
“Mari kita membangun Indonesia, dimulai dari keluarga. Dua anak cukup, bahagia sejatehra,” pungkasnya.
Di akhir acara, BKKBN Perwakilan Jawa Barat memberikan berbagai macam doorprise kepada peserta sosialisasi sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang telah menjadi pejuang KB. Doorprise terdiri dari Sepeda 2 Unit, Penanak Nasi 2 Unit, dan TV 1 Unit serta bantuan berupa timbangan dan nebulizer.
Sebelum acara sosialisasi, BKKBN Perwakilan Jawa Barat melakukan Pelayanan KB secara gratis dan membagikan sembako berupa beras 5kg dan minyak kemasan 2L untuk 50 paket.
(Budi)