BANDUNG, FOKUSJabar. co. id : Sekretaris BKKBN Jawa Barat Rahmat multan mengungkapkan pengendalian penduduk harus direncanakan dari mulai angka kelahiran dan angka kematian.
Untuk itu, kata ia BKKBN mempunyai program 4 T (terlalu banyak melahirkan, telalu sering atau terlalu dekat, terlalu tua, dan terlalu muda ).
“Pola kawin akan mempengaruhi jumlah penduduk, karena ada beberapa orang yang akan dilahirkan. JKN ( Jaminan Kesehatan Nasional) sesuai dengan uu 40 tahun 2004 yang baru dilaksanakn tahun 2014, setiap warga wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan. JKN merupakan bagian dari BPJS Kesehatan,” katanya dalam acara sosialisasi, Jumat, (14/09/2018) di Desa Cangkuang Kulon Kecamatan Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung.
Sementara itu perwakilan BKKBN Kabupaten Bandung Endi suryandi menilai kekerasan rumah tangga itu bagian dari KB. KB tidak hanya masalah KB saja tapi juga sebagai peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pengendalian penduduk juga bagian dari KB itu sendiri. Kesehatan ibu dalam rumah tangga harus ditanggulangi karena kelahiran anak dengan jarak yang sangat dekat akan berdampak buruk bagi seorang istri dan akan berakibat kepada kematian,” ujarnya.
Menurut ia, alat kontrasepsi digunakan untuk mengendalikan jumlah penduduk, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjamin kesehatan dalam keluarga.
“Alat kontrasepsi berbagai macam jangka waktunya, seperti pil tiap hari, implant tiga bulan dan pasektopi jangka panjang,” jelasnya.
Di akhir acara BKKBN Perwakilan Jawa Barat bersama Mitra Kerja bersama sama membagikan sejumlah doorprise berupa TV, Sepeda, Penanak Nasi, acara pun berlangsung semakin meriah.
Acara berlangsung di dua sesi, yaitu pada saat pelayanan KB dan Acara Sosialisasi pemberian materi tentang KB.
(Budi)