Kamis 12 Desember 2024

Ini Pengakuan Pejabat Disdukcapil Garut Pasca-OTT

GARUT, FOKUSJabar.id : Salah satu pejabat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Garut, I yang ikut dimintai keterangan tim Saber Pungli Polda Jabar di Mapolres Garut mengaku, kerap diintimidasi oleh orang yang mengaku oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Oknum LSM tersebut mengancam para pegawai jika tidak membantu pembuatan e-KTP.

” Tidak sedikit pegawai Disdukcapil menerima intimidasi dan ancaman dari oknum LSM tersebut jika tidak membantu pembuatan e-KTP,” kata I, Kamis (13/09/2018).

Ancaman dan intimidasi tersebut tidak hanya sekedar ucapan, tapi kerap dengan cara memukul meja.

” Alhamdulillah, tim Saber Pungli telah menangkap para calo yang kerap beroperasi. Mudah-mudahan tidak ada lagi praktek percaloan,” harap dia.

Menurutnya, saat kejadian pihaknya tengah memproses pencetakan e-KTP.

” Kami tidak pernah melakukan pungli, karena berlawanan dengan aturan. Sama sekali tidak ada pungutan,” ucapnya.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, tim Sapu Bersih (Saber) Pungli Polda Jabar berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Dinas Kependudukan dan Catatan Cipil (Disdukcapil) Kabupaten Garut, Rabu (12/9/2018) sore.

Petugas mengamankan tiga orang pegawai berinisial I, A dan E.

Kepala Disdukcapil Kabupaten Garut, Rina Siti Syababiah membantah keras terjadi OTT. Menurutnya, tim Saber Pungli Polda Jabar memanggil tiga orang pegawai untuk dimintai keterangan terkait pungutan liar (pungli) yang dilakukan para calo.

” Bukan OTT, tapi mereka dipanggil tim Saber Pungli Polda Jabar untuk dimintai keterangan terkait pungli yang dilakukan para calo,” kata Rina melalui sambungan telpon.

Rina menambahkan, tim Saber Pungli Polda Jabar terlebih dulu telah mengamankan para calo yang kerap beroperasi di Disdukcapil.

” Saya tegaskan bukan OTT, tetapi memanggil untuk klarifikasi dan komportir. Dimana para calo yang terlebih dahulu di tangkap menyebut sejumlah nama pegawai kami,” tegas Rina.

Rina mengaku optimistis bahwa ketiga pegawai yang sudah dipanggil tidak akan terlibat kasus pungli. Pasalnya, mereka sudah kerap diingatkan.

“ Kami belum tahu persis karena tengah mengikuti Rakornas di Semarang,” tutup Rina.

(Andian/Bam’s)

Berita Terbaru

spot_img