spot_img
Rabu 5 Februari 2025
spot_img

Harga Kedelai Meroket, APTTI Ingin Pemerintah Berikan Jaminan Harga

GARUT, FOKUSJabar.id : Menyusul tingginya harga Kedelai yang menembus Rp8.500 per kg, Ketua Asosiasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (APTTI) Kabupaten Garut, Asep Imam Susanto berharap pemerintah memberikan jaminan harga.

“ Harapan para pengusaha tentunya pemerintah bisa memberikan jaminan harga normal, yakni 6 ribu per kg,” kata Asep Imam, Kamis (6/9/2018).

Asep Imam menuding, kondisi tersebut diduga ada unsur pembiaran dari pemerintah. Akibatnya, banyak pengusaha di wilayahnya gulung tikar.

“ Untuk tetap bertahan, para pengrajin memperkecil Tahu dan Tempe dengan harga normal. Namun, masyarakat ogah membeli. Akhirnya, banyak yang tidak terjual atau dijual dengan harga murah,” ungkap Asep.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, para pengrajin Tahu dan Tempe di wilayah Kabupaten Garut menjerit seiring tingginya nilai Dolar AS terhadap mata uang Rupiah. Kondisi tersebut berdampak juga ke berbagai sektor ekonomi, tanpa kecuali bidang usaha skala kecil-menengah yang masih mengandalkan bahan baku impor.

Pengrajin Tahu asal Desa Cihuni, Kecamatan Pangatikan, Jajang menyebut, harga Kedelai kini menembus angka Rp 8.500 per kg. Padahal sebelumnya hanya Rp.7.400 per kg.

Akibatnya, mau tidak mau usaha yang digelutinya terkena imbas. Sebelum naik harga, setiap harinya memproduksi 160 kg. Kini, hanya mampu 100 kg per hari.

“ Jelas berkurang, harga bahan bakunya naik, sementara jumlah produksi dan harganya nggak berubah,” keluh Jajang.

Senada dirasakan pengrajin Tahu asal Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi, Robi. Sebelumnya, dia mampu produksi 1 kwintal, kini hanya 70 kg per hari.

“ Kami alami penurunan omzet 30 persen,” singkat dia.

(Andian/Bam’s)

Berita Terbaru

spot_img